Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.
Kapan Membawa Anak-anak ke Masjid?
Imam Malik menjawab, "Apabila (anak) sudah mengerti dan mengetahui tentang adab-adab serta tidak bermain-main, maka saya rasa tidak apa-apa. Namun, apabila masih kecil dan tidak dapat tenang serta masih suka bermain-main, maka saya tidak menganjurkannya." (dikutip dari Kitab: At-Tarbiyyah fil Islm)
Artinya, anak boleh dibawa ke masjid saat dia telah bisa mempelajari dan mengetahui adab-adab di dalam masjid: masuk dengan tenang, meletakkan sandal di tempatnya, permisi kepada orang yang dilewati, tidak berlari-lari dan berbuat gaduh, tidak mengganggu orang yang shalat, mampu mengikuti shalat atau mendengar khutbah, dan lainnya.
Mereka pun sudah dapat membersihkan hajatnya sendiri dan bersih. Sehingga, dia tidak pipis atau buang hajat dengan tidak sengaja. Dia pun sudah bisa pergi ke toilet sendiri.
Orangtua yang melatih anaknya mandiri, di rumah bisa ke kamar mandi sendiri, tidak ngompol, dan buang hajat sembarangan, serta tidak berisik jika ada yang sedang bertamu ke rumah, tentu akan terbiasa melakukan hal serupa dimanapun dia berada. Dengan demikian, si anak pun sudah bisa diajak ke masjid.
Mumpung masih bulan Ramadhan, ayo kita ajak dan latih anak-anak kita untuk mencintai masjid sebagai salah satu tempat aktivitas utama mereka.