Merza Gamal
Merza Gamal Konsultan

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Menunggu Nuzulul Quran

18 April 2022   15:25 Diperbarui: 18 April 2022   18:19 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menunggu Nuzulul Quran
Image: Menunggu malam nuzulul Quran, Bacalah Al Quran (by Merza Gamal)

Hari ini puasa kita sudah 16 hari, artinya nanti malam adalah malam ke-17 yang ditunggu sebagai rangkaian ibadah Ramadhan, dan kita sebagai umat Islam akan merayakannya peringatan Nuzulul Quran (turunnya al-Quran).

Ulama tafsir hampir sepakat menyatakan bahwa ada dua hal yang menjadi titik pentingnya nuzulul Quran pada bulan Ramadhan yaitu permulaan turunnya al-Quran berada pada bulan suci Ramadhan dan kemudian hukum-hukum penting banyak diturunkan pada bulan Ramadhan.

Dalam hal ini peringatan Ramadhan bukan berarti hanya memperingati secara seremonial, tetapi lebih penting dari itu yaitu berusaha menurunkan al-Quran yang selama ini sudah ada dalam bentuk tekstual menjadi perilaku setiap muslim.

Jika al-Quran sudah menjadi imam bagi kehidupan muslim, maka tidak ada keraguan bahwa masyarakat menjadi umat yang terbaik dalam memberikan sumbangan bagi kehidupan.

Nuzulul Quran juga menjadi momentum untuk memberikan intropeksi diri, apakah bacaan Quran yang ada selama ini telah benar-benar menjadi al-Furqan (pembeda) dalam menjalani kehidupan.

Sesungguhnya dengan makna al-Quran sebagai al-Furqan hendaknya menjadi inspirasi untuk senantiasa memilah dan memilih aksi yang hanya bermanfaat dan sesuai dengan jalan agama.

Akhirnya, jangan sampai peringatan nuzulul Quran hanya menjadi acara rutinitas tetapi gagal dalam menangkap makna yang ada. Untuk itu, nuzulul Quran harus menjadi obor dalam menerangi kehidupan keseharian menuju masyarakat yang diridhai Allah SWT.

Semoga kita termasuk insan-insan yang menyambut malam nuzulul Quran dengan menjadikan Al Quran sebagai pegangan hidup kita selaku seorang Muslim yang beriman taqwa kepada Allah SWT.

Wallahualam bishowab

Terus Semangat!!!

Tetap Semangat...

 

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun