Merza Gamal
Merza Gamal Konsultan

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Menjalin Silahturahmi dengan Keluarga Kerabat dan Sahabat Orangtua

24 April 2022   21:03 Diperbarui: 24 April 2022   21:13 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjalin Silahturahmi dengan Keluarga Kerabat dan Sahabat Orangtua
Image: Menjalin silahturahim dengan keluarga kerabat dan sahabat orangtua yang telah meninggal dunia (by Merza Gamal)

Mendengar hal itu, Ibnu Umar langsung memberikan keledai beserta surban yang dipakainya, seraya berkata, "Kendarailah keledai ini." Dia juga berkata, "Ikat kepalamu dengannya," sambil memberikan surbannya.

Salah seorang sahabat melihat hal ini dan bertanya, "Semoga Allah mengampunimu! Mengapa engkau memberi orang badai ini keledai yang tengah engkau tunggangi dan surban yang tengah engkau pakai di kepala?"

Ibnu Umar menjawab, "Sungguh, aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya, termasuk kebaikan yang paling baik adalah seorang lelaki yang menyambungkan hubungan (silaturahim) dengan orang yang dicintai oleh mendiang ayahnya'."

Ternyata, bapaknya si Badui ini adalah teman dekatnya mendiang Umar bin Khathab. (HR Muslim, No. 2552)

Namun dalam kenyataannya, seringkali ketika orangtua kita sudah tiada, hubungan persaudaraan, kekerabatan seakan ikut memudar dengan perginya orangtua kita. Pada Ramadhan kali ini, adalah saat yang tepat untuk kembali menjalin silahturahim yang erat dengan kerabat orangtua kita dan keturunannya, sehingga persaudaraan, kekerabatan, dan persahabatan orangtua kita seakan berakhir dengan berakhirnya usia mereka di dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun