Merza Gamal
Merza Gamal Konsultan

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Hadiah Allah Bagi Insan yang Menyambungkan Tali Silahturahim

29 April 2022   21:26 Diperbarui: 29 April 2022   21:30 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadiah Allah Bagi Insan yang Menyambungkan Tali Silahturahim
Image: Salah satu aktivitas menyambung silahturahim sesama rekan kuliah di Universitas Katolik Parahyangan, meskipun puluhan tahun berlalu.

Maka, siapa yang mengetahui buruknya memutuskan silaturahim, tidak ada pilihan baginya, kecuali berusaha menjaga agar tali silaturahim tidak sampai putus, atau kalau terlanjur putus, layak baginya untuk menyambungkannya lagi, terlebih di penghujung bulan Ramadhan ini.

Lalu, yang namanya menyambung tali silaturahim itu seperti apa? Di sini kita layak untuk menyimak apa yang disabdakan Rasulullah SAW bahwa:

"Orang yang menyambung silaturahim bukanlah orang yang mengimbangi (membalas kebaikan seorang dengan kebaikan semisal). Akan tetapi, orang yang menyambung silaturahim adalah orang yang apabila keluarganya memutuskan hubungan dengannya, dia menyambungkannya kembali." (HR Al-Bukhari, No. 5991)

Berdasarkan hadits ini, ada tiga jenis manusia. Pertama, orang yang menyambung tali kekeluargaan. Kedua, orang yang mengimbangi. Ketiga, orang yang memutuskan tali kekeluargaan.

Orang yang menyambung adalah dia yang memulai menyambung tali kekeluargaan. Orang yang mengimbangi adalah dia yang membalas sikap serupa terhadap keluarganya. Adapun orang yang memutuskan adalah dia yang tidak memulai dan tidak pula mengimbangi hubungan kekeluargaan.

Maka, yang paling sempurna adalah orang yang menyambung tali kekeluargaan terhadap orang yang memutuskannya.

Siapa melakukan kebaikan yang sempurna ini, dia akan mendapatkan apa yang dijanjikan Allah melalui lisan utusan-Nya.

Pertama; Allah SWT akan Merahmati dan Menjaga Hak-haknya

Abdurrahman bin 'Auf ra. berkata bahwa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda:

"Allah Azza wa Jalla berfirman, 'Aku adalah Ar-Rahman. Aku menciptakan rahim dan Aku mengambilnya dari nama-Ku. Siapa yang menyambungnya, niscaya Aku akan menjaga haknya. Dan siapa yang memutusnya, niscaya Aku akan memutus dirinya'." (HR Ahmad)

Kedua; Allah SWT akan Melapangkan Rezekinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun