Merza Gamal
Merza Gamal Konsultan

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Percakapan Empat Pria dalam Sebuah Pertemuan Silahturahim Idul Fitri

4 Mei 2022   11:36 Diperbarui: 4 Mei 2022   11:42 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Percakapan Empat Pria dalam Sebuah Pertemuan Silahturahim Idul Fitri
Image by Merza Gamal (Photo: Silahturahim Alumni Perguruan Santa Maria Pekanbaru sekedar ilustrasi)

Dalam sebuah pertemuan silahturahim saat Idul Fitri, seperti biasa, terjadilah percakapan saling berbagi cerita di antara handai taulan.

Di salah satu pojok rumah tempat silahturahim tersebut, ada 4 pria berbicara mengenai amal ibadah mereka dan kesuksesan yang didapatnya.
Pria 1 : Alhamdulillah, sejak sering shalat dhuha rejeki menjadi lancar. Bisnis sukses, anak saya lulus SMA tahun ini, sedang siap-siap melanjutkan sekolah ke luar negeri habis lebaran ini.
Pria 2 : Bukan main, hebat sekali, sejak naik haji ibadah semakin rajin, alhamdulillah anak juga sukses, rumahnya harganya milyaran, belum lagi kendaraannya. Sebagai orang tua sangat bangga, berkat doa dan didikan saya.

Pria 3 : MasyaAllah, sungguh nikmat tak terkira sejak rajin puasa dan bersedekah, rezeki bagaikan sungai mengalir tidak ada putus-putusnya. Anak baru selesai kuliah di luar negeri sekarang jadi staff khusus Menteri.

Ketiga pria tersebut kemudian melirik pria 4 sejak tadi hanya terdiam. salah satu bertanya pada pria 4. "Bagaimana dirimu? Mengapa diam saja?".

Pria 4 : Saya tidak sehebat kalian, jangankan kesuksesan bahkan saya tidak tahu ibadah saya lakukan diterima oleh Allah SWT atau tidak. Saya mengetahui ibadah saya diterima dan sukses setelah saya meninggal nanti. Jadi saya merasa belum bisa menceritakan ibadah yang saya lakukan dan balasan yang Allah berikan kepada saya.

Sahabat Kompasianer, silahkan ambil kesimpulan sendiri...

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun