Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.
Renungan Ramadhan (15): Memperbanyak Amal Sosial
Hal-hal yang bisa kita lakukan dalam meningkatkan amalan sosial dan tidak terpaku pada amalan pribadi semata, antara lain dengan:
- Berbagi informasi dan kesadaran. Kita bisa berbagi informasi dan kesadaran tentang pentingnya amalan sosial kepada keluarga, teman, atau lingkungan sekitar. Kita bisa mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan membantu masyarakat yang membutuhkan.
- Mencari inspirasi dari orang-orang yang berprestasi dalam amalan sosial. Kita bisa mencari inspirasi dari orang-orang yang sudah berhasil dalam amalan sosial. Kita bisa mempelajari cara-cara mereka dalam membantu masyarakat dan meneladani sikap-sikap positif yang dimiliki oleh mereka.
- Mengubah pola pikir dan perilaku. Kita juga perlu mengubah pola pikir dan perilaku kita, sehingga amalan sosial menjadi bagian dari gaya hidup kita sehari-hari. Dengan mengubah pola pikir dan perilaku, kita akan lebih mudah untuk memperbanyak amalan sosial.
- Melakukan tindakan nyata. Tidak hanya berbicara atau berpikir, kita juga perlu melakukan tindakan nyata dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Kita bisa memulai dengan hal-hal kecil, seperti memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan atau membantu membersihkan lingkungan sekitar.
Semoga dengan melakukan langkah-langkah tersebut, kita semakin menyadari betapa pentingnya amalan sosial dan tidak hanya terpaku pada amalan pribadi saja. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama membantu masyarakat yang membutuhkan dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
