Merza Gamal
Merza Gamal Konsultan

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Membuat Sendiri Kastengel Full Keju untuk Hari Raya Idul Fitri

16 April 2023   18:58 Diperbarui: 16 April 2023   19:02 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membuat Sendiri Kastengel Full Keju untuk Hari Raya Idul Fitri
Image:Membuat Sendiri Kastengel Full Keju untuk Hari Raya Idul Fitri (by Merza Gamal)

Kastengel adalah salah satu jenis kue kering yang menjadi hidangan khas pada saat Hari Raya di Indonesia. Sejarah kastengel berasal dari Belanda, yang pada masa kolonialnya menjajah Indonesia. Kue ini diperkirakan berasal dari nama kata "kaas" yang berarti keju dalam bahasa Belanda, dan "stengels" yang berarti stik atau batang.

Pada awalnya, kue kastengel dibuat oleh orang Belanda yang tinggal di Indonesia sebagai camilan atau makanan ringan. Kue ini kemudian menjadi populer di kalangan penduduk pribumi, terutama pada saat Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Kue ini sangat cocok dinikmati bersama dengan secangkir teh atau kopi.

Seiring berjalannya waktu, kastengel mulai dikenal sebagai salah satu hidangan khas yang wajib disajikan pada saat Hari Raya Idul Fitri di Indonesia. Kue ini menjadi semakin populer dan dianggap sebagai simbol dari keragaman budaya Indonesia, karena kue kastengel berasal dari Belanda namun telah diadaptasi dan dijadikan sebagai hidangan khas Indonesia.

Saat ini, kastengel menjadi salah satu hidangan yang paling dicari dan disukai oleh masyarakat Indonesia pada saat Hari Raya. Banyak sekali produsen kue yang menjual kastengel dengan berbagai varian rasa dan bentuk yang berbeda. Dalam beberapa tahun terakhir, kastengel juga menjadi salah satu produk kue Indonesia yang diekspor ke luar negeri.

Meskipun bahan-bahan untuk membuat kastengel di Indonesia bisa berbeda dengan yang asli dari Belanda, namun kastengel yang dihasilkan tetap memiliki cita rasa yang lezat dan menjadi salah satu hidangan khas yang sangat populer pada saat Hari Raya di Indonesia.

Bahan-bahan asli untuk membuat kastengel di Belanda adalah keju Edam atau Gouda yang diparut, mentega, telur, tepung terigu, dan bahan-bahan pengembang seperti baking powder atau soda kue. Kastengel asli dari Belanda memiliki rasa gurih dan renyah yang berasal dari keju yang digunakan sebagai bahan utama.

Sementara itu, di Indonesia bahan-bahan untuk membuat kastengel bisa sedikit berbeda, tergantung pada resep yang digunakan. Selain bahan-bahan dasar seperti mentega, telur, tepung terigu, dan bahan pengembang, di Indonesia juga biasanya ditambahkan keju cheddar atau parmesan, dan beberapa resep kastengel menggunakan campuran susu kental manis, yang memberikan rasa yang lebih manis dan sedikit karamel.

Ada juga variasi kastengel di Indonesia yang menggunakan tepung ketan atau tepung beras ketan sebagai pengganti tepung terigu, yang memberikan tekstur yang lebih kenyal. Selain itu, beberapa resep juga menambahkan rempah-rempah seperti kayu manis atau cengkeh, yang memberikan aroma dan rasa yang khas.

Membuat kastengel sendiri bisa menjadi alternatif yang baik daripada membeli di toko kue, karena Anda dapat mengontrol bahan-bahan yang digunakan dan menghasilkan kastengel yang lebih segar dan lezat. Kali ini Kakek Merza membagikan resep Kastengel Full Keju, sehingga rasa kejunya dominan, bukan tepung yang diberi keju. Resep dan cara membuat kastengel ala Kakek Merza bisa Anda coba di rumah.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun