Merza Gamal
Merza Gamal Konsultan

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ngabuburit Asyik Menyusuri Tempat Favorit di Sungai Martapura Banjarmasin

16 Maret 2024   11:45 Diperbarui: 16 Maret 2024   11:48 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngabuburit Asyik Menyusuri Tempat Favorit di Sungai Martapura Banjarmasin
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Suasana di Siring Menara Pandang Sungai Martapura di Jalan Piare Tendean, Banjarmasin, memang sangat menarik pada bulan Ramadan. Dengan ramainya masyarakat yang bersantai menunggu waktu berbuka puasa, tempat ini menjadi salah satu spot favorit untuk menikmati keindahan sungai sambil menunggu waktu berbuka.

Tidak hanya menikmati keindahan alam sungai Martapura, pengunjung juga bisa merasakan pengalaman unik dengan menyusuri sungai menggunakan perahu kelotok, kendaraan tradisional khas Banjarmasin.

Dengan harga yang terjangkau, Rp10 ribu per orang, atau opsi lebih eksklusif dengan menyewa kelotok sendiri, para pengunjung dapat mengeksplorasi sungai dan merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat pinggir sungai.

Setelah puas menikmati suasana sungai, tidak ada salahnya bagi para pengunjung untuk mengunjungi Pasar Wadai Ramadhan. Di sana, mereka bisa menemukan beragam kue khas Ramadan yang lezat dan menyegarkan, serta merasakan atmosfir khas pasar takjil yang ramai dan berwarna.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Selama bulan Ramadan, kegiatan seperti ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk bersantai dan menikmati keindahan alam, tetapi juga menjadi momen untuk merasakan kebersamaan dan kekayaan budaya lokal.

Namun ada yang berbeda dalam dua tahun belakangan ini selain sekedar ngabuburit, sebagian masyarakat Banjarmasin menemukan cara baru untuk menikmati waktu berbuka puasa yang tidak biasa. Mereka tidak lagi hanya mengunjungi restoran atau warung makan, tetapi memilih untuk berbuka puasa di atas kapal kelotok, perahu tradisional yang merupakan bagian dari budaya Suku Banjar dan sesuai dengan julukan Banjarmasin sebagai kota "Seribu Sungai".

Berbuka puasa "on the river" ini masih belum banyak diminati oleh masyarakat, dengan hanya ada beberapa kapal kelotok yang tersedia. Namun, banyak yang menyukai pengalaman berkeliling sungai sambil menunggu waktu berbuka. Rute perjalanan dimulai dari Siring Menara Pandang dan Patung Bakantan Banjarmasin, dengan opsi tujuan seperti Pulau Kembang, Pulau Bromo, atau Pulau Bakut Jembatan Barito.

Meskipun biaya sewa kapal kelotok mencapai Rp500 ribu, kapal ini mampu menampung sekitar 20 hingga 25 orang dan dilengkapi dengan fasilitas keamanan seperti life jacket dan terpal penutup hujan.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Beberapa warga yang mencoba pengalaman ini merasa terkesan dengan suasana baru berbuka puasa di atas kapal kelotok. Mereka menikmati keindahan Sungai Martapura sambil menunggu matahari terbenam. Pengalaman ini tidak hanya menjadi momen berharga dalam berbuka puasa, tetapi juga menjadi tambahan koleksi foto unik di akun media sosial mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun