Merza Gamal
Merza Gamal Konsultan

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menggali Keutamaan Sahur dalam Ibadah Puasa Ramadan

17 Maret 2024   21:53 Diperbarui: 17 Maret 2024   21:55 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menggali Keutamaan Sahur dalam Ibadah Puasa Ramadan
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Bulan Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang menyelami keutamaan-keutamaan yang terkandung di dalamnya. Salah satu aspek yang khusus adalah aktivitas makan sahur.

Rasulullah telah menegaskan bahwa dalam sahur terdapat keberkahan, yang menunjukkan pentingnya mempraktikkan kegiatan ini. Hal tersebut terdapat dan dibahas oleh Al-Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, dan An-Nasa'i.

Sahur tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga sebuah aktivitas yang memiliki nilai ibadah. Meskipun hukumnya sunnah, namun melakukannya mendapat pahala besar. Tidak ada dosa jika kita tidak melakukannya, namun sangat dianjurkan untuk dilakukan karena berbagai manfaat yang terkandung di dalamnya sebagaimana dijelaskan dalam kitab Al-Majm' Syarul Muhadzab (6:405).

Manfaat yang Tersembunyi di Balik Sahur

Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari makan sahur. Selain mengikuti sunnah, aktivitas ini juga memperkuat ibadah, meningkatkan vitalitas tubuh, dan bahkan mencegah perilaku buruk yang dipicu oleh lapar.

Sahur juga merupakan kesempatan untuk berbagi keberkahan kepada sesama dan memperkuat hubungan dengan Allah melalui berzikir dan doa yang dijelaskan dalam Riyadush Shalihin dan Penjelasannya (hlm. 739).

Waktu sahur dimulai dari pertengahan malam hingga sebelum terbit fajar. Meskipun disunnahkan untuk mengakhirkan sahur, namun kita harus tetap waspada terhadap keraguan waktu. Yang terpenting adalah menjaga kualitas dan kuantitas dari makanan yang dikonsumsi sebagaimana  dijelaskan dalam Al-Majm' Syarul Muhadzab (6:405).

Sahur bisa dilakukan dengan berbagai macam makanan, mulai dari yang sederhana hingga yang mewah. Yang terpenting adalah memastikan makanan tersebut memberikan energi yang cukup untuk menjalani puasa dengan baik. Bahkan hanya dengan sepotong kurma atau seteguk air pun sudah cukup menjadi sahur yang bermakna sebagaimana dijelaskan dalam Al-Majm' Syarul Muhadzdzab (6:406).

Menyongsong Ketinggian Spiritual dalam Ramadan

Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan keutamaan, di mana kita diberikan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan lebih mendalam.

Dalam setiap aspek ibadah Ramadan, aktivitas makan sahur memiliki peran yang sangat penting. Dengan memahami keutamaan dan manfaat dari sahur, kita dapat menjalankan puasa dengan lebih bermakna dan efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun