Merza Gamal
Merza Gamal Konsultan

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Menggali Continuous Improvement di Bulan Syawal

9 April 2024   17:19 Diperbarui: 11 April 2024   08:31 2174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menggali Continuous Improvement di Bulan Syawal
Ilustrasi-- Umat Muslim melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/5/2021). (KOMPAS.com/Garry Lotulung)

Memanfaatkan Momentum Ramadan

Bulan Ramadan, bulan suci umat Islam, telah usai meninggalkan banyak pelajaran dan kenangan yang berharga. Selama bulan puasa ini, kita berjuang untuk meningkatkan kualitas spiritualitas dan mengekang hawa nafsu, menjadikan Ramadan sebagai sebuah pelatihan yang hebat bagi diri kita.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Namun demikian, seiring perginya Ramadan, tiba saatnya kita memasuki bulan Syawal, yang merupakan kelanjutan dari proses pembelajaran yang dimulai pada bulan sebelumnya. 

Bagaimana kita dapat menggabungkan konsep continuous improvement (perbaikan berkelanjutan) dengan pengalaman Ramadan yang berharga?

Continuous Improvement, Menerapkan Prinsip Bisnis pada Spiritualitas

Continuous improvement (CI) adalah suatu konsep dalam manajemen yang menekankan usaha yang terus-menerus untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan efektivitas dalam suatu proses atau layanan.

Dalam konteks ini, continuous improvement merujuk pada suatu pendekatan yang sistematis dan berkesinambungan dalam meningkatkan kinerja atau hasil yang diinginkan.

Sedangkan Bulan Ramadan sebagai great training (pelatihan yang hebat) mengacu pada proses pengembangan diri dan peningkatan keterampilan yang dilakukan secara sistematis dan terencana.

Great training sering kali dilakukan dalam konteks profesional, di mana individu atau kelompok belajar dan mengasah keterampilan serta pengetahuan mereka untuk mencapai tujuan tertentu.

Ketika dikaitkan dengan bulan Syawal sebagai kelanjutan Ramadan, adalah untuk menggambarkan bagaimana kita dapat memanfaatkan momentum dan pengalaman positif yang didapat selama bulan Ramadan sebagai modal untuk melakukan perbaikan berkelanjutan dalam berbagai aspek kehidupan kita di bulan Syawal dan seterusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun