Merza Gamal
Merza Gamal Konsultan

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa Sunnah Syawal yang Terlewatkan dan Hari Rayo Anam yang Mulai Terlupakan

17 April 2024   14:17 Diperbarui: 17 April 2024   14:21 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Sunnah Syawal yang Terlewatkan dan Hari Rayo Anam yang Mulai Terlupakan
Sumber gambar: Koleksi Merza Gamal dari Media Center Kabupaten Kampar-Riau

Dalam konteks keagamaan, tradisi Hari Rayo Anam memberikan kesempatan bagi umat untuk berziarah dan berdoa bagi para leluhur yang telah meninggalkan dunia ini. Meskipun ada perbedaan pendapat di antara masyarakat mengenai praktik ziarah dan doa di kuburan, tindakan ini dianggap sebagai perbuatan baik yang dilakukan dengan niat tulus untuk memberikan ketenangan kepada arwah yang telah tiada.

Lebih dari sekadar tradisi, Hari Rayo Anam juga menjadi momen untuk beramal dan meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan melaksanakan tradisi ini, masyarakat memperoleh ketentraman jiwa dan diingatkan akan sementaranya hidup di dunia ini serta kembalinya kita kepada-Nya kelak.

Dari perspektif budaya, makna dari tradisi Hari Rayo Anam memperkuat ikatan sosial dan kesatuan dalam masyarakat. Melalui partisipasi dalam tradisi Aghi Ghayo Onam dan tradisi serupa, masyarakat memperkokoh persaudaraan dan saling berbagi dalam semangat gotong royong, menciptakan rasa kebersamaan yang mendalam di antara mereka.

Sumber gambar: Koleksi Merza Gamal dari Pasbana.com
Sumber gambar: Koleksi Merza Gamal dari Pasbana.com

Semoga tradisi Hari Rayo Anam, beserta tradisi-tradisi serupa di seluruh Indonesia, terus dijaga dan dilestarikan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari keberagaman budaya Indonesia. Semangat Wonderful Indonesia yang tercermin dalam keberagaman budaya akan terus menarik minat wisatawan untuk menjelajahi dan menghargai kekayaan budaya yang dimiliki oleh negeri ini.

Dengan memahami dan menjalankan tradisi-tradisi ini, umat Muslim di Indonesia dapat terus menghidupkan semangat kebersamaan, keberagaman, dan kebersahajaan dalam menjalankan ajaran agama Islam.

Semoga tradisi-tradisi ini tetap terjaga dan terus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari warisan budaya dan spiritualitas Indonesia.

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun