Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Lainnya

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pentingnya Memantau Frekuensi, Warna dan Konsistensi BAB

20 April 2023   21:05 Diperbarui: 20 April 2023   21:06 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya Memantau Frekuensi, Warna dan Konsistensi BAB
Image: ajnn.net

Feses kadang juga ada yang berbentuk potongan-potongan kecil seperti kerikil. Kondisi ini bisa menjadi pertanda tubuh yang kekurangan serat. Begitu juga dengan kondisi feses yang cepat tenggelam ini bisa menandakan tubuh kekurangan asupan serat dan cairan.

Feses berlendir, lendir pada feses sejatinya adalah wajar, lendir yang seperti jeli ini melumasi usus, melindungi usus dari asam lambung, bakteri, virus, serta jamur. Lendir ini juga membuat buang air besar jadi lebih mudah. Lendir ini biasanya tak terlihat di feses, karena warnanya yang bening dan konsentrasinya tidak cukup banyak.

Jika terlihat lendir di feses, dalam beberapa hal itu bisa menjadi tanda terjadi peradangan atau iritasi pada dinding usus karena masalah kesehatan yang mendasarinya. Kondisi ini sebaiknya segera menemui dokter.

Semoga selepas ramadan ini kita semua senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat dan dapat bertemu kembali dengan ramadan yang akan datang dalam keadaan sehat wal afiat.  Mari menjaga kesehatan kita, salah satunya dengan memperhatikan dan memantau BAB sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan pencernaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun