Saya merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Semarang
Tradisi Klasik Melejitnya Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional Menjelang Bulan Ramadan
harga bahan pokok di pasar tradisional kerap menjadi sorotan menjelang bulan Ramadan. Kondisi ini terulang setiap tahun.
Isu kenaikanPada hari Selasa (5/3/2024) pukul 09.22 WIB, dilansir dari data harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) terdapat 11 komoditas yang mengalami kenaikan harga.
Dari beberapa komoditas tersebut terlihat bahwa harga cabai,daging sapi, daging ayam, telur, dan gula mengalami kenaikan jauh lebih cepat. Meningkatnya harga komoditas tersebut dipicu oleh bertambahnya jumlah permintaan barang yang tidak disertai dengan ketersediaannya stok barang. Menurut Abdullah Masyuri, Ketua Umum IKAPPI “ Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan pemerintah melakukan Upaya merendam kenaikan harga akibat tidak berimbangnya antara permintaan dan pasokan barang.”
Terpantau harga cabai merah di Pasar Sampangan, Kota Semarang mengalami kenaikan harga yang sebelumnya berada di Rp50.000/kg menjadi Rp80.000/kg. Harga tersebut juga tergantung dari kualitas cabai. Diduga kenaikan harga cabai disebabkan oleh perubahan cuaca yang tidak menentu sehingga petani cabai tidak dapat panen dengan maksimal.
Selain itu, harga daging sapi mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp91.970/kg, yang mulanya Rp135.250/kg menjadi Rp227.220/kg . Tidak hanya daging sapi, harga daging ayam pun mengalami kenaikan sebesar 2,7% atau Rp999 menjadi Rp37.999/kg.
Hal yang sama juga terjadi pada harga telur dan gula. Harga telur yang sebelumnya Rp27.000/kg menjadi Rp31.000/kg, Di sisi lain harga gula yang mulanya Rp16.500/kg menjadi Rp17.500.
Dapat dilihat dari ke-5 komoditas di atas bahwa kenaikan harga paling tinggi terjadi pada daging sapi sedangkan kenaikan harga paling rendah pada komoditas gula.
Salah satu pedagang pasar tradisional Sampangan, Kota Semarang juga mengungkapkan pendapatnya mengenai kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadan. “Cukup memberatkan bagi para pedagang karena harus menambah modal,sementara penjualan dipasar sudah mulai menurun karena pembeli/pengunjung dipasar tradisional sudah mulai berkurang,” Tutur Bu Nur.