Berbagi informasi dan gagasan. Tergila-gila pada sastra, bola, dan sinema. Email: iqbalawalproject@gmail.com Blog: https://penyisirkata.blogspot.com/
Cerdas Mengelola Keuangan Selama Ramadan
Ramadan sangat layak dijalani dengan suka cita. Bulan penuh berkah ini merupakan momen yang tepat untuk memanen kebaikan serta pahala.
Namun, dalam konteks keuangan, Ramadan bisa juga menimbulkan masalah. Terutama buat kas keuangan pribadi ataupun keluarga. Kok bisa?
Prita Hapsari Ghozie dalam artikel berjudul "Bujet Ramadan untuk Keluarga" (17/04/2021) menyebutkan, salah satunya karena meningkatnya pos belanja makanan untuk sahur dan berbuka. Belum lagi ditambah anggaran untuk berbuka bersama (bukber) sampai persiapan menyambut lebaran. Hmmm, benar juga ya.
Lalu, bagaimana cara cerdas mengelola keuangan selama Ramadan? Berikut beberapa kiat mengatur keuangan yang disadur dari berbagai sumber.
"Say No To" Belanja Impulsif
Tentu Anda sudah sering membaca bahwa membuat rencana keuangan menjadi poin yang harus didahulukan. Iya, benar tak ada yang salah karena budgeting sangat penting.
Meski demikian, di era digital saat segala hal dapat dengan mudah diperoleh termasuk beli barang-barang, menekan atau kalau bisa sama sekali menghilangkan sifat impulsif dalam belanja jauh lebih penting.
Percuma juga bukan, sudah punya rencana keuangan yang matang, tapi tetap saja kita masih tergoda diskon dan promo dari barang-barang sebenarnya kurang penting?
Ingat, ya. Sekarang etalase produk-produk itu sudah ada dalam genggaman dan di depan mata kita. Cukup dengan klik-klik-klik, barang yang diinginkan -- bukan yang dibutuhkan -- bisa segera sampai di pintu depan. Kalau pop up marketing produk yang masuk ke smartphone langsung dibeli, bisa boncos dong keuangan kita.
Perencana keuangan Andi Nugroro kepada Kompas.com berbagi tips untuk menghindari sifat impulsif dalam belanja, antara lain:
Prioritaskan kebutuhan primer sehari-hari dibanding kebutuhan lainnya
Teliti harga dari barang yang sedang didiskon, karena bisa saja barang tersebut dipotong harga setelah dinaikkan terlebih dulu
Pertimbangkan lagi untuk mengikuti acara bukber yang berpotensi menguras isi dompet, seperti bukber di kafe-kafe dan restoran
Batasi budget bagi-bagi uang ke saudara. Bisa juga dengan memperkecil jumlahnya