Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Freelancer

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Mengelola THR dengan Bijaksana, Kunci Kesuksesan Finansial di Hari Raya

25 Maret 2024   12:00 Diperbarui: 26 Maret 2024   09:01 1730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengelola THR dengan Bijaksana, Kunci Kesuksesan Finansial di Hari Raya
Ilustrasi THR. (Shutterstock.com/Arif Budi C via Kompas.com)

Tradisi Tunjangan Hari Raya (THR) telah menjadi sebuah ikon dalam budaya Indonesia yang tidak hanya dinantikan tetapi juga diharapkan oleh banyak individu. 

THR, yang seringkali setara dengan satu kali gaji karyawan, memberikan dorongan finansial yang signifikan selama perayaan hari raya. 

Namun, bagaimana seharusnya kita memanfaatkan THR ini? Apakah kita hanya akan menghabiskannya untuk memenuhi keinginan sesaat, ataukah kita dapat mengelolanya dengan lebih bijaksana untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang?

Pemahaman yang Mendalam tentang Tradisi THR

Sebelum membahas strategi mengelola THR dengan lebih bijaksana, mari kita memahami secara lebih mendalam apa sebenarnya yang dimaksud dengan tradisi THR. 

THR pada dasarnya merupakan bentuk penghargaan dari perusahaan kepada karyawannya sebagai bagian dari kompensasi mereka selama masa-masa penting, seperti Idul Fitri atau Natal. 

Nilai THR biasanya setara dengan satu bulan gaji, meskipun dalam beberapa kasus dapat lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada kebijakan perusahaan.

Selain dari segi finansial, THR juga memiliki makna sosial yang penting. Bagi sebagian besar karyawan, menerima THR adalah momen yang dinantikan dengan harapan dan kegembiraan. 

THR tidak hanya menjadi tambahan finansial, tetapi juga simbol penghargaan dan keberhasilan atas kerja keras mereka sepanjang tahun.

Tantangan dalam Mengelola THR

Meskipun nilai dan makna yang terkandung dalam THR sangat berharga, sayangnya, seringkali pengelolaan THR tidak dilakukan dengan bijaksana. 

Banyak orang cenderung menghabiskan THR mereka tanpa perencanaan yang matang, lebih fokus pada keinginan sesaat daripada pada kebutuhan yang sebenarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun