Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri
Yuk Tegakkan Shalat Kunci Kebahagiaan
Ia hanya pelengkap pekerjaan. Buktinya, setiap ada panggilan azan berkumandang, kita tetap tak bergeming, abai dan terus melanjutkan pekerjaan, baik di rumah maupun di kantor atau di tempat usaha. Tetap melanjutkan main game dan lain-lain.
Fakta ini, memberikan sinyal bahwa shalat fardhu lima waktu belum menjadi kebutuhan laiknya makanan pokok. Jika tak dimakan maka ia akan lapar dan ujungnya sakit. Artinya, jika kita tak menjalankan shalat maka ujungnya pun akan sakit. sakit dalam kehidupannya. Berupa hati yang keras, kata-kata yang kotor, dan perbuatan yang keji dan mungkar. Padahal, jelas disebutkan dalam Alquran bahwa shalat mampu mencegah perbuatan keji dan munkar (QS al-Ankabuut: 45).
Dari sinilah terlihat betul keajaiban shalat. Belum lagi kalau kita baca dalam Alquran surah al-Mu'minun ayat 1-11. Sungguh, shalat yang benar akan menjadi jaminan sukses seseorang. Karena itu, melalui tulisan ini saya mengajak kepada seluruh umat Islam Kompasianers untuk menegakkan shalat. Tidak hanya sekadar menjalankan, tapi mendirikan shalat fardhu lima waktu, di manapun, kapanpun, sesibuk apapun aktivitas kita, shalat on the right track tidak boleh ditinggalkan.
Shalat yang pertama akan dihisab pada hari kiamat
At Thabrani meriwayatkan Nabi Saw menjelaskan bahwa shalat merupakan amal manusia yang akan dihisab pertama di akhirat.
Apa maknanya menegakkan shalat? Pertama, kalau shalat dipahami sebagai kegiatan rutin, shalat kita tidak akan berbekas. Terasa biasa saja dan tidak ada yang istimewa. Dengan bahasa lain, shalatnya sekadar ibadah penggugur kewajiban semata. Akibatnya, shalat dilakukan, maksiat pun terus berjalan. Ini fenomena yang sering kita lihat di sekitar kita. Maka shalat yang kita lakukan harus mampu merubah yang negatif menjadi postif dengan menunaikannya sepenuh hati.
Kedua, shalat berjamaah harus menjadi kekuatan umat. Barisan shalat yang lurus dan rapat memberikan pesan bahwa umat tidak boleh bercerai-berai, harus terus bersatu, satu sama lainnya. Cara paling mudah agar umat bisa bersatu adalah kesediaan untuk saling mengalah satu sama lainnya.
Tidak merasa lebih hebat, lebih kaya, lebih berpengalaman dan lebih-lebih segalanya. Sulitnya umat Islam bersatu karena shalatnya hanya sebatas ibadah ritual dan gugur kewajiban.
Sudah saatnya kita mendirikan shalat yang benar. Zaman boleh berubah, tapi shalat jangan sampai ditinggalkan, apa pun dan bagaimana pun kondisinya. Kalau cara ini kita lakukan, keajaiban shalat bisa menjadi prasyarat keberhasilan seseorang dalam hidup dan kehidupan.
Pembeda orang beriman dan non muslim