Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Dosen

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

TRADISI

Nyambung Balung Pisah Minta Maaf Vs Memaafkan

20 April 2023   04:26 Diperbarui: 20 April 2023   04:34 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nyambung Balung Pisah Minta Maaf Vs Memaafkan
Silaturrahmi Kampus Duta Bangsa Wonogiri. Dokpri  

Silaturrahmi adalah reuni, menyatukan kembali, mengembalikan kepada asal kelahiran, asal hubungan darah, asal hubungan kekerabatan, hubungan persaudaraan, asal muasal kita.

Surat An Nisaa' [4]: ayat 1-2  "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu".

Membangun kerukunan

Hidup tanpa kerukunan sebagai hidup dalam bahaya, sebab siapa saja dianggap sebagai musuh, hidup yang banyak musuh pasti tidak damai, sebaliknya banyak kawan dan saudara hidup semakin damai dan tentram. Kerukunan menjadi modal dalam membangun masyarakat. Kerukunan menjadi kekuatan suatu bangsa. Bangsa yang rukun antar warganya pembangun berjalan dengan baik dan lancar. sebaliknya masyarakat yang dirundung konflik, sumbu pendek, mudah emosional, maka hidupnya selalu dalam bayang-bayang ketakutan dan kekhawatiran, karena konflik setiap saat bisa menyala. 

Membangun kerukunan dibutuhkan jiwa besar dan berpikir positif, menghargai kearagaman dan keberadaan yang lain, dan selalu berusaha mencari titik temu perbedaan untuk membangun kebersamaan dalam harmoni hidup bermasyarakat.

Meningkatkan kualitas kehidupan umat

Hidup yang indah adalah hidup yang sesuai dengan tuntunan hidup. Karena sesuai dengan pesanan sang Pencipta, hidup yang sesuai dengan fitrahnya, hidup yang sesuai dengan garis-garis besar haluan hidup manusia. Hidup yang sejati adalah hidup yang penuh makna dan berarti bagi yang lain. Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling memberi manfaat bagi yang lain. Seperti tawon atau lebah di mana berada selalu memberikan manfaat yang sebesar-besar bagi yang lainnya. 

Sebaliknya pantang membuat kerusakan di mana berada. Hidupnya selalu mengambil bibit-bibit kebaikan yang terbaik dan menghasilkan amal yang terbaik bagi lingkungannya. Hidup seperti semut selalu bekerja sama dan saling bahu membahu, tolong menolong, di mana saja berada dan kapanpun. Tidak pernah membuat kerusuhan dan keonaran masyarakatnya.

Hidup yang berarti adalah hidup yang bermutu dan berkualitas. Orang yang paling mulia di sisi Allah Swt adalah orang yang bertakwa. Orang yang selalu mendayagunakan segala potensi untuk kemanfaatan dan kesejahteraan hidup.

Abu Dzarr Ra berkata bahwa beberapa sahabat Rasulullah Saw berkata, "Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka." Nabi Saw lalu berkata, "Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan? Tiap-tiap ucapan tasbih adalah sodaqoh, takbir sodaqoh, tahmid sodaqoh, tahlil sodaqoh, amar makruf sodaqoh, nahi mungkar sodaqoh, bersenggama dengan isteri pun sodaqoh." Para sahabat lalu bertanya, "Apakah melampiaskan syahwat mendapat pahala?" Nabi menjawab, "Tidakkah kamu mengerti bahwa kalau dilampiaskannya di tempat yang haram bukankah itu berdosa? Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh pahala". (HR. Muslim).

Gambaran sodaqoh yang begitu luas, membangun silaturrahmi dengan siapa saja adalah sodaqoh, memaafkan atas kesalahan orang lain adalah sodaqoh, bermuka yang menyenangkan bila bertemu adalah sodaqoh, hingga cabang iman yang paling sederhana adalah menyingkirkan duri di tengah jalan adalah cabang iman yang paling ringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun