Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Dosen

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

TRADISI

Berjiwa Besar Menahan Amarah dan Memaafkan

30 April 2023   00:53 Diperbarui: 30 April 2023   00:58 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berjiwa Besar Menahan Amarah dan Memaafkan
Berjiwa Besar Saling Memaafkan Alumni RS MH. Dokpri.

"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah" (QS. Al-Hadid 57: Ayat 27)

Marilah kita senantiasa memperbaiki amal kita menyiapkan bekal yang cukup dan terbaik. Semoga kita selalu produksi amal kebaikan, setiap langkah yang kita ayunkan adalah nuktoh kebaikan, setiap yang kita pikirkan dan niatkan adalah nuktoh kebaikan. Karena setiap kebaikan tidak ada balasan kecuali kebaikan too...

"Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)."(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 27)

Semoga semua kebaikan akan mendapatkan balasan yang lebih baik dari sebelumnya aamiin.

Saling Memaafkan Silaturrahmi Alumni RS MH Wonogiri. Dokpri. 
Saling Memaafkan Silaturrahmi Alumni RS MH Wonogiri. Dokpri. 

Karakter orang bertakwa

Siti Aisyah RA pernah menjadi marah karena tindakan pembantunya, tetapi beliau dapat menguasai diri, karena sifat takwa yang ada padanya. Beliau berkata, "Alangkah baiknya sifat takwa itu, ia bisa menjadi obat bagi segala kemarahan."

Rasulullah Muhammad saw bersabda, "Orang yang kuat itu bukanlah yang dapat membanting lawannya tetapi orang yang benar-benar kuat ialah orang yang dapat menahan amarahnya." Allah berfirman: ... Dan apabila mereka marah segera memberi maaf. (asy-Syura/42:37).

Karakter orang yang bertakwa yaitu Orang yang memaafkan kesalahan orang lain. Memaafkan kesalahan orang lain sedang kita sanggup membalasnya dengan balasan yang setimpal, adalah suatu sifat yang baik yang harus dimiliki oleh setiap Muslim. Mungkin hal ini sulit dipraktekkan karena sudah menjadi kebiasaan bagi manusia membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi bagi manusia yang sudah tinggi akhlak dan kuat imannya serta telah dipenuhi jiwanya dengan ketakwaan, maka memaafkan kesalahan itu mudah saja baginya.

Mungkin membalas kejahatan dengan kejahatan masih dalam rangka keadilan tetapi harus disadari bahwa membalas kejahatan dengan kejahatan pula tidak dapat membasmi atau melenyapkan kejahatan itu. Mungkin dengan adanya balas membalas itu kejahatan akan meluas dan berkembang.

Bila kejahatan dibalas dengan maaf dan sesudah itu diiringi dengan perbuatan yang baik, maka yang melakukan kejahatan itu akan sadar bahwa dia telah melakukan perbuatan yang sangat buruk dan tidak adil terhadap orang yang bersih hatinya dan suka berbuat baik. Dengan demikian dia tidak akan melakukannya Iagi dan tertutuplah pintu kejahatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun