Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Dosen

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Pemanfaatan Media Sosial Amaliah Ramadhan

31 Maret 2024   07:10 Diperbarui: 31 Maret 2024   07:22 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemanfaatan Media Sosial Amaliah Ramadhan
Sahabat Keluarga

Pemanfaatan Media Sosial Amaliah Ramadhan

Oleh Muhammad Julijanto

Pemanfaatan media sosial untuk kegiatan yang postif sangat mendukung amaliyah bulan suci Ramadhan. Yang biasanya dalam bermedia sosial dengan kata-kata yang kotor dan kadang membagi konten-konten yang mengundang syahwat, maka bulan suci Ramadhan agar puasanya tidak berkurang pahalanya karena perkataan, karena tulisan dan ungkapan lain yang mengandung keburukan, termasuk ujaran kebencian dan cacian kepada pihal lain.

Sebab ada sabda Rasulullah

Banyak orang yang menunaikan puasa, namun pahala puasanya habis zoong karena tidak bisa meninggalkan berkata kotor dan melakukan perbuatan maksiat mendatangkan dosa. Kecuali hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja, pahalanya lenyap. Maka kehati-hatian dalam bertutur kata dan bertindak agar kita termasuk orang yang beruntung.

Media sosial menjadi media baru bagi aktualisasi diri seseorang maupun sebagai ekspresi dalam berbagai hal kegiatan sosial manusia.

Mimpi sosial sebagai peluang publik baru yang berkembang di media sebagai tempat untuk menyampaikan berbagai pikiran gagasan sekaligus hiburan dan tempat berinteraksi yang ter hubungi dengan internet antar pengguna

Dampak negatif dan positif media sosial sangat tergantung kepada setiap individu untuk memanfaatkannya apakah sebagai media sosialisasi sebagai media silaturahmi antar individu yang berlainan tempat dan jarak yang jauh maupun sebagai media untuk mencurahkan berbagai pikiran pikiran dan perasaan yang ada di dalam hati untuk saling merespon dan

Sebagai media publik yang luas dan terjangkau semua jangko hanya asal terkoneksi dengan internet maka setiap individu bisa berkomunikasi dan bersilaturahmi atau punya sekedar untuk guyon dan sekedar say hello.

Dunia digital menjadi wahana baru sebagai public spears yang memberikan kebebasan ekspresi barbie semua orang tergantung dengan nilai-nilai yang terkandung dari masing-masing individu. Baik buruk dan layak atau tidaknya tayangan yang diberikan bergantung dari masing-masing pengguna untuk merespon nya dengan nilai dan identitas dirinya termasuk batasan moralitas etika dan integritas sangat mempengaruhi dari konten content yang dilahirkan atau yang diunggah di media sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun