Mukhotib MD
Mukhotib MD Penulis

Mendirikan Kantor Berita Swaranusa (2008) dan menerbitkan Tabloid PAUD (2015). Menulis Novel "Kliwon, Perjalanan Seorang Saya", "Air Mata Terakhir", dan "Prahara Cinta di Pesantren."

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Kliwon, Episode Es Jeruk yang Bikin Ribut

1 Juni 2018   19:00 Diperbarui: 1 Juni 2018   19:17 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kliwon, Episode Es Jeruk yang Bikin Ribut
(Sumber Foto: www.sajiansedap.grid.id)

Kliwon memang laki-laki yang sehat. Meski usianya sudah berkepala empat, tetapi hampir tak pernah mengalami keluhan serius tentang kesehatannya. Sudah lebih dari 15 tahun ia tak pernah berurusan dengan dokter apalagi meminum obat-obatan kimia. Sama sekali tak pernah.

"Hebat benar. Tak pernah kepala pusing ya, Kang?" Mas Dzul bertanya setengah heran mendengar cerita tentang kesehatan Kliwon saat ia jajan di angkringannya.

"Pernah juga, Dzul."

"Obatnya?"

"Sederhana, menggerakkan tubuh, seperti Senam Kesehatan Jasmani (SKJ) 84," kata Kliwon sambil terbahak tak henti-henti. Dzul buru-buru menutupi dagangannya, seperti kepala dan cakar ayam, tempe dan tahu bacem. Sebab, ia tahu persis ketika Kliwon tertawa seperti itu, pasti akan dibarengi dengan semburan air bertubi-tubi.

"Nggak minum obat sakit kepala?"

"Ah, obat-obatan seperti itu kata anakku pasti akan meninggalkan residu kimia."

"Wah, cerita dong soal residu kimia."

Saya nggak tahu, dzul. Itu kata anakku."

"Syukurlah, sampean benar-benar sehat," kata dzul.

"Mau minum apa," lanjut Dzul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun