Mukhotib MD
Mukhotib MD Penulis

Mendirikan Kantor Berita Swaranusa (2008) dan menerbitkan Tabloid PAUD (2015). Menulis Novel "Kliwon, Perjalanan Seorang Saya", "Air Mata Terakhir", dan "Prahara Cinta di Pesantren."

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Yatim Fest YAI Magelang; Menggembirakan Anak Yatim di Bulan Ramadan

28 Maret 2024   15:09 Diperbarui: 28 Maret 2024   15:13 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yatim Fest YAI Magelang; Menggembirakan Anak Yatim di Bulan Ramadan
Peserta Yatim Fest Yayasan Abulyatama Indonesia Cabang Magelang 2023. Foto: Yayasan Abulyatama Indonesia Cabang Magelang/dokpri

Selain pemberdayaan bidang ekonomi, YAI juga memberikan perhatian pada keberlanjutan bidang pendidikan anak-anak yatim dengan mengembangkan program Orang Tua Asuh (OTA). Sekarang ini, YAI sudah memberikan santunan kepada 50 anak yatim yang mendapatkan bantuan dana pendidikan. Dengan program ini, menurut Ocha, pendidikan mereka tidak akan terbengkalai, bisa meraih pendidikan setinggi-tingginya, dan menjadi manusia unggul yang saleh dan salehah.

"Kita akan terus upayakan agar program OTA ini bisa sampai pendidikan di perguruan tinggi. Kalau mereka memiliki kepandaian kita bisa bantu mengakses beasiswa," lanjut Ocha.

Ia menjelaskan, saat ini banyak pihak yang membuka program beasiswa untuk berbagai pendidikan di dalam dan di luar negeri. Bahkan Kementerian Agama untuk para santri juga memiliki program beasiswa ini. Tentu ini akan menjadi peluang yang lebih luas, bukan sekadar bantuan dari individu-individu seperti sekarang ini.

Sedangkan untuk program bulanan YAI memiliki kegiatan Yatim Fun. Program ini dimaksudkan sebagai kegiatan yang menggembirakan anak yatim dengan mengajak mereka berwisata, dan makan bersama-sama. Kadang kala juga mengajak mereka belanja untuk membeli kebutuhan sehari-hari, seperti sabun mandi, pasta dan sikat gigi.

Program menarik lainya yang dikembangkan YAI adalah Gerakan Jumat Berkah (GJB). Program ini dikembangkan dengan model alternatif dan lebih tepat sasaran, tak hanya menyediakan nasi bungkus, roti, dan minuman di masjid-masjid.

Gus Rof---panggilan akrab Rofi'i Hasnan, Koordinator Lapangan YAI mengatakan bentuk alternatif GJB ini dengan memberikan voucher kepada perempuan-perempuan yang ikut jamaah Subuh pada hari Jumat. "Kita tanya ke RT keluarga-keluarga di sekitar masjid yang memiliki keterbatasan ekonomi, dan mereka yang kita beri voucher itu," katanta.

Dalam voucher itu sudah tertulis nominalnya, dan mereka bisa tukarkan dengan berbagai macam kebutuhan dapur, seperti sayuran, buah-buahan dan belanja lainnya kepada para pedagang sayur keliling.

Operasional model ini melalui kerja sama dengan para pedagang sayur keliling. YAI membayarkan seluruh jumlah uang dalam nominal voucher kepada pedagang keliling. Para perempuan jamaah salat Subuh akan menukarkannya dengan berbagai belanjaan sesuai dengan kebutuhannya.

Para pedagang sayur keliling yang ikut kerja sama ini sudah parkir di depan masjid setelah Subuh, dan sebagiannya malah ikut subuhan di masjid itu. "Berkah ini dengan begitu meluas tidak hanya untuk perempuan jamaah salat Subuh, tetapi juga untuk para pedagang sayur keliling," jelas Gus Rof.*** (Mukhotib MD, jurnalis warga)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun