Kreatif, Peskil Essade Klaten: "Hidup Mulia dengan Al-quran"
Setiap Ramadan tiba, sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan lainnya sering mengadakan pesantran kilat (Peskil) Ramadan, bahkan di Klaten hampir seluruh sekolah SMP Negeri dan Swasta di lingkungan Dinas Pendidikan Klaten mengadakan pesantren kilat Ramadan. Begitu juga dengan SMPN 1 Delanggu (Essade) pesantren kilat tidak ketinggalan dilaksanakan.
Peskis yang di gelar Essade termasuk kegiatan yang kreatif. Betapa tidak, ?. Kegiatan yang dikemas selama tiga hari dan peserta antara laki-laki dan perempuan terpisah, Selain itu materi dan nara sumber yang ditampilkan sangat variatif dan profesional. "Ya kegiatan Peskil, kali ini berbeda dengan tahun lalu, sekarang lebih kreatif," papar Umi Asfiah, ketua panitia Peskil Ramadan kepada kompasianer, Jumat (14/3).
Peskil sendiri berlangsung selama tiga hari, Kamis hingga Sabtu (15/4) besuk. Sementara sebagai pembicara dalam kesempatan itu (Peslkil), Ust Kelik Wardiyana, S.Pd, M.Pd.I, Kepala Sekolah SMA Ibnu Abas, Ust. Joko Sartoso, tokoh agama Klaten dan Heri Purnama, S.Pd.I, tenaga pendidik SDIT Taruna Teladan, Delanggu. Peskil sendiri berlangsung dari 13 - 15 April; 2023 besuk.
Peskil selama tiga hari, kata Umi Asfiah, diisi dengan sistem kombinasi antar nara sumber, bahkan tidak jarang Peskil diisi dengan semacam Ice brikeing atau permaianan keagamaan, sehingga jalannya Peskil sangat menarik. Dikatakan Umi, Peskil diperuntukkan untuk semua peserta didik kelas VII, VIII dan IX. Semua materi disajikan selain ketahukhitan, juga alhlak dan tarikh. "Intinya Peskil Ramadan ini untuk mendorong terbentuknya karakter anak didik lebih baik dan berkepribadian Islami," tandasnya.
Sementara itu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Slamet, S.Pd mengatakan, program Peskil merupakan program tahunan Essade bagi kaum muslim, tema yang diangkat kali ini adalah "Hidup mulia dengan Al-quran". Sedangkan bagi peserta didik yang non muslim diadakan Siraman Rohani dan tahun ini mengambil tema "Kasih Tuhan Yesus tak terbatas". Keduanya dapat berjalan dengan baik. "Intinya peserta didik kita bimbing kearah kebaikan dengan keteladanan terbaik pula," tandasnya.
Ditambahkan, secara garis besar kegiatan tersebut bertujuan untuk mendalami ilmu agama Islam. Seperti dengan membaca Al Quran, salat berjamaah, menghafal surat-surat pendek dan kegiatan keagamaan lainnya. Kegiatan menuntut ilmu atau belajar ilmu agama memang termasuk salah satu cara memuliakan dan menghormati bulan Ramadan, selain memperbanyak ibadah seperti membaca Alquran, itikaf di masjid, sholat-sholat sunnah, sedekah, dan ibadah lainnya." Jika menimba ilmu pada bulan-bulan biasa saja memiliki banyak sekali keutamaan, maka apalagi di bulan Ramadan seperti sekarang ini, sudah pasti juga dilipatgandakan pahalanya," ujarnya.
Dalam kitab Durratun Nasihin disebutkan hadist bersumber dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anh, dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang bersabda, "Barang siapa hadir di majelis ilmu pada bulan Ramadhan maka Allah menulis bagi orang tersebut tiap-tiap jangkahan kakinya sebagai ibadah satu tahun". Banyaknya dibuka majelis-majelis ilmu serta terbukanya banyak kesempatan untuk memperdalam ilmu agama pada bulan mulia Ramadhan ini seyogianya tidak disia-siakan oleh umat Islam."Itulah dasar kenapa sekolah setiap Ramadan selalu mengadakan pesantren kitat," tandasnya. (Diq).