Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Guru

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memaknai Ramadan sebagai Bulan Penuh Berkah

30 Maret 2023   23:36 Diperbarui: 30 Maret 2023   23:41 1242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaknai Ramadan sebagai Bulan Penuh Berkah
Sumber Canva 4 Edu

Salah satu keberkahan bulan Ramadhan adalah keberkahan spiritual. Di kutip dari laman University of Minnesota, Spiritual berarti sebuah kondisi dimana seseorang memiliki rasa terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri, dan biasanya melibatkan pencarian makna dalam hidup. Spiritual berhubungan dengan pengalaman manusia yang universal---sesuatu yang menyentuh kita semua. Banyak orang menggambarkan pengalaman spiritual sebagai sesuatu yang sakral atau transenden atau sekadar rasa hidup dan keterkaitan yang mendalam.

Berkah spiritual merupakan berkah paling esensial yang ingin dicapai melalui puasa Ramadhan. Umat muslim meyakini bahwa Ramadhan merupakan momentum penting untuk meningkatkan kualitas spiritualnya.

Untuk meningkatkan kualitas spiritualnya, selama Ramadhan, seorang muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT melalui shalat tarawih, tahajjud, berzikir, dan membaca al-Qur'an. Ramadhan menyerukan agar kita memperbanyak bertafakkur, melakukan refleksi, atau merenung tentang pencapaian dan kekeliruan yang pernah diperbuat. 

Sebagai bulan yang penuh ampunan, berkah Ramadhan juga berarti merupakan momentum untuk beristighfar dan memohon ampun atas segala kesalahan dan dosa masa lalu kemudian meningkatkan kualitas hidup dengan memperbanyak beribadah dan meningkatkan amal kebajikan.

Ramadhan sebagai bulan penuh berkah kerapkali dihubungkan dengan dibukanya semua pintu surga, dibelenggunya iblis, dan terbukanya ampunan yang seluas-luasnya. Keberkahan ini tentu tidak serta merta membuat kita mencapai kesempurnaan spiritual tanpa sebuah proses. Sebagai manusia kita memiliki hawa nafsu yang kerap tidak dapat kita kendalikan. Oleh karena itu, Ramadhan hadir untuk mempertajam nilai-nilai spiritual dalam pribadi kita masing-masing.

Salah satu ciri keberkahan adalah ketika kita diberikan kebaikan (pikiran, tenaga, dan harta) kebaikan itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam kehidupan sehari-hari. Manfaatnya tidak saja dapat diterima oleh diri kita sendiri tetapi harus dapat memberikan resonansi kebaikan bagi sesama dan lingkungan.

Keberkahan adalah adanya kebaikan yang bertambah dari waktu ke waktu. Keberkahan bukan terletak pada kuantitas kebaikan yang kita miliki tetapi lebih mengacu kepada kualitas kebaikan tersebut. Nilai keberkahan atas kekayaan kita, misalnya, akan bertambah jika kekayaan itu bisa bermanfaat dan dirasakan oleh orang lain. Itulah sebabnya, dalam Ramadhan umat Islam dianjurkan untuk banyak bersedekah, banyak berbagi kebaikan bagi sesama. 

Kemampuan kita untuk meningkatkan kualitas pribadi kita juga bagian dari makna keberkahan Ramadhan. Keberkahan itu menyangkut, kejujuran, rasa solidaritas, sikap mengalah, meningkatnya kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi ujian hidup. Pendeknya keberkahan juga berkaitan dengan meningkatnya kemampuan menghayati dan mengaktualisasikan nilai-nilai agama, nilai moral, nilai sosial dan budaya, serta nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari. 

Lombok timur, 30 Maret 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun