Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.
Puasa Ramadan dalam Perjalanan
Kita semua sepakat bahwa ibadah puasa Ramadhan identik dengan tadarus, shalat tarawih, qiyamullail sepertiga malam, atau zikir dan doa dalam setiap helaan napas. Namun tentu kita jangan lupa bahwa Ramadhan juga menantang kita untuk bertahan dalam kesabaran dan melawan tekanan yang bisa saja muncul dalam aktivitas tertentu.
Puasa Ramadhan dalam pengertian tertentu akan menjadi lebih berkualitas jika dijalani dengan tantangan-tantangan yang melatih kesabaran dan menumbuhkan kekuatan diri untuk menjalani aktivitas yang tidak biasa.
Dalam kondisi puasa Anda harus melakukan perjalanan jauh lalu mengikuti sebuah kegiatan sejak pagi hingga malam. Ini bagian dari tantangan Ramadhan yang tidak terelakkan. Dalam konteks pengendalian diri, ini membutuhkan kemampuan bersabar dan bertahan dalam situasi yang sulit.
Refleksi dalam Keramaian
Jika kembali kepada prinsip Ramadhan sebagai bulan refleksi, sejatinya Ramadhan merupakan bulan keheningan untuk melakukan perenungan tentang perjalanan hidup yang telah kita lewati. Ramadhan merupakan ruang yang memberikan kesempatan untuk melakukan kontemplasi atas keberadaan kita sebagai manusia.
Imam Masjid New York Imam Shamsi Ali menyebutkan bahwa Ramadhan memberikan tantangan untuk melakukan muhasabah (introspeksi) dan perenungan tentang berbagai hal. Ramadhan mengajak kita bertanya tentang siapa diri kita, dari mana, untuk apa, dan akan ke mana dalam perjalanan kesementaraan ini. Ramadhan mengajak kita untuk berpikir kembali tentang tujuan tertinggi kehidupan manusia.
Proses perenungan itu dapat dilakukan tidak saja dalam keheningan malam, kesendirian, atau ketenangan rumah-rumah ibadah. Perenungan itu merupakan proses penyadaran kembali yang dapat dilakukan di manapun dan kapanpun. Introspeksi dan refleksi sesungguhnya dapat dilakukan dalam kebisingan mesin kendaraan atau riuh debat dan diskusi.
Ramadhan menantang kita untuk menghadirkan keheningan dalam keramaian agar dapat memaknai dan memandang setiap pengalaman hidup dengan cara yang selalu positif.
Lombok Timur, 24 Maret 2024