Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.
Puasa sebagai Sarana Reparasi Hati
Bahkan, saat kondisi masih dalam perbaikan pun langsung diujicobakan dengan berbagai keadaan agar bisa dievaluasi.
Tidak salah, banyak yang bersuka cita dengan Ramadan bukan hanya mengejar keutamaannya, mereka punya 'sinyal' agar hati direparasi.
Dengan berpuasa yang wajib hanya selama sebulan dalam setahun, hati benar-benar mendapatkan servis agar bisa lebih prima selama 11 bulan ke depan.
Fasilitas 'turun mesin' hati kita antara lain ceramah, pengajian, atau berbagai ibadah lainnya yang dianjurkan sehingga kesempurnaan spiritualitas tercapai.
Ibaratnya, setelah selesai diservis total dan lolos pengujian, akan diberikan tanda kalau kendaraan sudah layak digunakan.
Hati yang selesai diperbaiki sudah siap digunakan untuk mengerem hasrat, bersabar, dan menerima kebenaran, tanda siap pakai tersebut berupa predikat takwa.
Dengan predikat bertakwa, artinya adalah hati kita benar-benar kembali prima mengarungi kerasnya hidup selama setahun ke depan hingga bertemu Ramadan lagi (bila diberi kesempatan).
Inilah tujuan dari puasa, agar hati kita menjadi lebih sehat dan lebih baik, bukan sekadar menahan lapar dan haus, semoga kita memiliki kepekaan dan kecerdasan spiritual.