Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Foto/Videografer

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mau yang Berpuasa atau Tidak, Harus Saling Mengormati

26 Maret 2023   07:47 Diperbarui: 26 Maret 2023   07:49 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mau yang Berpuasa atau Tidak, Harus Saling Mengormati
Usaha kuliner yang tutup. (Foto: Unsplash.com/Andrew Seaman)

Ramadan juga mengajarkan secara baik arti menahan diri dari reaksi negatif terhadap suatu fenomena yang menurutnya kurang sesuai.

Misal dari kalangan internal, ada yang menentukan awal puasa melalui hisab (perhitungan astronomis) atau masih menggunakan rukyat (mengamati langsung).

Atau, ada juga sebagian umat Islam yang menganut paham Salat Tarawih dilaksanakan dalam 8 atau 23 rakaat.

Begitu pula dengan aspek eksternal, kita dituntut untuk bersabar menghadapi orang yang tidak berpuasa karena beda agama atau ada alasan yang membolehkan untuk tidak berpuasa.

Seperti masalah usaha kuliner yang tetap buka pada siang hari, mereka yang tidak beragama Islam atau berhalangan akan makan apa dan di mana kalau tidak ada yang buka?

Maka dari itu, puasa adalah ritual meditasi yang sangat menantang karena diperintahkan untuk menahan hawa nafsu, tetapi tetap beraktivitas normal.

Ini berbeda dengan meditasi lainnya yang umumnya dilaksanakan dalam waktu tertentu dan benar-benar berisitirahat dari urusan duniawi.

Tantangan orang berpuasa memang berat, sudah harus menahan nafsu, godaan selalu ditemui di berbagai tempat pula.

Tidak salah jika pahala puasa sangat khusus karena akan dilipatgandakan jauh lebih besar dari amalan baik di bulan lain, semacam rewards.

Orang yang berhasil melewatinya adalah orang yang benar-benar tangguh dan akan memiliki kematangan spiritual dan sosial.

Dengan kematangan tersebut, seseorang menjadi lebih bijak dalam menyikapi berbagai hal yang tumbuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun