MOH.FAHRI
MOH.FAHRI Mahasiswa

Mahasiswa ilmu komunikasi UIN Sunan kalijaga 20107030102

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Berburu Promo Bulan Ramadan: Antara Kebutuhan dan Kegilaan

20 Maret 2024   05:04 Diperbarui: 20 Maret 2024   05:05 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berburu Promo Bulan Ramadan: Antara Kebutuhan dan Kegilaan
Kompas.id

Berburu Promo Ramadan: Antara Kebutuhan dan Kegilaan

Bulan yang dinanti nanti setiap setahun sekali adalah bulan berkah Ramadan, bulan penuh banyak peluang untuk mencari berkah dan ampunan, tak hanya identik dengan ibadah dan tradisi spiritual, tetapi juga dengan semaraknya perburuan promo hanya untuk bulan ramadan. Berbagai platform sosial media, baik toko online maupun offline, menawarkan diskon dan promo menarik untuk menarik minat pembeli. Fenomena "Berburu Promo Ramadan" ini pun menjadi tren yang tak terelakkan karena promo gila gilaan hanya satu kali dalam setahuan.

Di balik kemeriahannya, terdapat dua sisi yang perlu ditelaah: sisi positif dan sisi negatif. Sisi positifnya, promo Ramadan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dengan harga lebih murah, terutama kebutuhan pokok dan perlengkapan Lebaran. Bagi para pelaku usaha, promo ini menjadi peluang untuk meningkatkan penjualan dan mendongkrak keuntungan.

Namun, di sisi lain, "Berburu Promo Ramadan" juga dapat memicu perilaku konsumtif yang tidak terkendali. Tergiur dengan diskon besar, tak jarang orang membeli barang yang tidak benar-benar dibutuhkan. Hal ini dapat mengakibatkan pengeluaran berlebihan dan berujung pada penyesalan di kemudian hari.

Tips Berburu Promo Ramadan yang Bijak:

  1. Buat Daftar Belanja: Menentukan daftar kebutuhan terlebih dahulu membantu Anda fokus pada barang yang benar-benar diperlukan. Hindari membeli barang impulsif yang tidak tercantum dalam daftar.
  2. Bandingkan Harga: Jangan terburu-buru tergoda dengan diskon besar. Lakukan riset kecil untuk mengetahui harga pasaran produk yang ingin dibeli. Bandingkan harga di beberapa platform untuk mendapatkan penawaran terbaik. Tentunya sesuai dengan kebutuhan.
  3. Pertimbangkan Kebutuhan dan Keinginan: Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Prioritaskan membeli kebutuhan pokok dan barang yang benar-benar bermanfaat. Hindari membeli barang yang hanya karena tren atau diskon besar.
  4. Tetap pada Anggaran: Tetapkan anggaran khusus untuk berburu promo dan patuhi batasan tersebut. Hindari menggunakan kartu kredit atau berutang demi memenuhi hasrat berbelanja.
  5. Manfaatkan Promo dengan Bijak: Cari tahu syarat dan ketentuan promo dengan seksama. Pastikan promo tersebut benar-benar menguntungkan dan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Dampak Positif dan Negatif Berburu Promo Ramadan:

Dampak Positif:

  • Membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dengan harga lebih murah
  • Meningkatkan penjualan dan keuntungan bagi pelaku usaha
  • Mendorong geliat ekonomi, khususnya di sektor perdagangan
  • Memberikan alternatif hiburan dan kesenangan bagi masyarakat

Dampak Negatif:

  • Memicu perilaku konsumtif yang tidak terkendali
  • Menyebabkan pengeluaran berlebihan dan berujung pada penyesalan
  • Berpotensi memicu penipuan dan kecurangan
  • Menimbulkan kecemburuan sosial dan kesenjangan ekonomi

Kesimpulan:

"Berburu Promo Ramadan" dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat jika dilakukan dengan bijak. Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat memanfaatkan promo Ramadan untuk memenuhi kebutuhan dengan harga lebih murah tanpa terjebak dalam perilaku konsumtif yang tidak bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun