Momon Sudarma
Momon Sudarma Guru

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Ramadhan, Perubahan Pola Hidup Ke Orientasi Hidup

15 Maret 2024   05:43 Diperbarui: 15 Maret 2024   15:55 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadhan, Perubahan Pola Hidup Ke Orientasi Hidup
Mengisi waktu (sumbe : pribadi, bing.com) 

Apakah perjalanan spiritual manusia muslim Ramadhan berhenti sampai di sini ? tidak. Ternyata tidak demikian. Setidaknya, inilah, yang tersadari penulis saat ini. Perjalanan nilai Ramadhan tidak berhenti sampai pada penanaman gaya hidup. Karena gaya hidup itu, cenderung dipengaruhi oleh pemikiran subjektif atau kepentingan pribadi.

Ada pepatah tersiarkan, "kebutuhan hidup manusia murah dan sederhana, tetapi memenuhi kebutuhan haya hidup itulah yang mahal dan jelimet". Dalam gaya hidup ada peran kehausan diri dalam mengejar obsesi, hasrat atau keinginan. Maka yang ditanamkan dalam Ramadhan itu, adalah mengubah gaya hidup menjadi sebuah orientasi hidup yang lebih mulia.

Apa tanda adanya perubahan orientasi hidup ? Ramadhan bukan soal diet. Obsesi menjadikan puasa sebagai instrument diet, dengan harapan memiliki tubuh ramping adalah pola hidup yang diimbuhi hasrat gaya hidup. Padahal, puasa itu bukan urusan jasmani, namun urusan penghambaan diri kepada Tuhan. Inilah yang disebut orientasi hidup.

Di bulan Ramadhan, berpuasa bukan untuk hemat-hematan tidak makan siang, dan tidak boros belanja. Bukan itu, Ramadhan mengajarkan kita pada pemanfaatan kekayaan untuk hal-hal yang maslahat, baik dalam memenuhi kebutuhan pribadi, maupun kemaslahatan sosial, seperti infaq, shadaqah dan zakat. 

Di sini, harta pun tidak dijadikan instrument  panjat sosial pencitraan, melainkan panjat-spiritual (panspirt) pada nilai Ketuhanan.

Sampai pada titik inilah, dapat disederhanakan, bahwa Ramadhan mengajari kita mengubah perilaku kita dari pola, gaya menjadi orientasi  hidup mulia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun