Pasar Ramadhan, dan Filosofi Mancing
Ketiga, keberhasilan kita dalam usaha di Pasar Ramadhan adalah menyajikan kudapan atau kuliner yang unik, beda dari yang lain tetapi dibutuhkan pasar. Inilah yang disebut strategi laut biru, yang disampaikan W. Chan Kim dan Rene Mauborgne (2005). Maka tidak mengherankan, bila di Pasar Ramadhan itu, bisa ditemukan ragam jenis komoditas yang dijajakan oleh para pedagang.
Sekali lagi, mirip seorang pemancing ikan. Mungkin jadi kolamnya sama, satu lokasi pasar ekonomi, tetapi saat mampu memosisikan diri di tempat yang tepat, maka di akan mendapatkan pangsa pasar sesuai yang diinginkan. Inilah yang disebut sejumlah kalangan sebagai strategis bisnis.
Terakhir, selaras dengan filosofi memancing, bahwa peluang itu ada, pasar itu, kesempatan itu, tetapi aksi nyata adalah tindakan yang paling tepat untuk mendapatkan nilai. Tidak akan nilai sedikit pun, dan dari apapun, jika tidak ada tindakan nyata. Jadi, keberhasilan mendapatkan sesuatu hal itu, jelas-jelas harus dilakukan dalam bentuk tindakan nyata, yaitu memancing. Karena keberhasilan itu adalah diburu, bukan ditunggu !