Keunikan Kain Sarung
Keunikan Kain Sarung
Mengenakan kain sarung itu sangat unik dan penuh kesan mendalam. Berbeda usia, berbeda pula cara mengenakannya. Berbeda merek, berbeda pula cara mengenakannya. Berbeda pendidikan, berbeda pula cara mengenakannya. Berbeda jabatan, berbeda pula cara mengenakannya. Berbeda acara, berbeda pula cara mengenakannya.
Sarung adalah pakaian yang sangat fleksibel. Sarung bisa dipakai tidur, ngaji, jalan-jalan, ke pasar, apalagi ke masjid. Harga, ukuran, dan corak motifnya sangat bervariasi. Merawatnya juga tidak susah dibandingkan dengan jenis pakaian lainnya. Dalam kondisi apapun sarung bisa dimanfaatkan.
Sarung tidak pernah bisa dilepaskan dari aktivitas santri sepanjang waktu, baik pagi, sore, siang, maupun malam hari. Tidur, belajar, beribadah, jalan-jalan, bahkan berolahraga santri mengenakan kain sarung. Kain sarung bagi santri adalah perlengkapan yang wajib dimiliki.
Pemakaian kain sarung di kalangan santri terutama pada pondok pesantren salafiyah merupakan kekhasan. Kebiasaan memakai kain sarung ini banyak berlanjut meskipun mereka sudah tidak menyandang predikat santri. Apalagi kalau santri kemudian menjadi tokoh agama atau ulama, maka bersarung merupakan pakaian kekhasannya.
Lalu bagaimana cara mengenakan sarung yang tepat? Yuuk simak penjelasan berikut:
1. Perhatikan Corak Berbeda
Biasanya, sarung itu memiliki corak yang berbeda pada polanya. Nah, corak yang berbeda inilah yang biasanya diletakkan di belakang. Jadi, selain bisa mengatur jahitan sarung, kita juga bisa perhatikan corak sarungnya agar pas di belakang.
2. Merek Sarung
Kalau kita membeli sarung, pasti ada merek yang menempel di bagian corak yang berbeda. Nah, kebanyakan orang akan menempatkan itu di bagian belakang.