Mudzakkir HA
Mudzakkir HA Guru

Guru yang selalu belajar dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Undangan Halal bi Halal dan Status Sosial

14 April 2024   15:42 Diperbarui: 14 April 2024   15:45 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Undangan Halal Bi Halal dan Status Sosial

Bicara halal bi halal adalah bicara silaturrahmi.  Bicara halal bi halal adalah bicara saling memaafkan. Bicara halal bi halal adalah bicara  tradisi rutin setelah lebaran.

Ketika ditanyakan apakah ada hubungan antara undangan Halal Bi Halal dan status sosial, maka ini akan menjadi kajian yang menarik. Tradisi Halal Bi Halal yang fitri seharusnya menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi dan saling memaafkan tanpa memandang status sosial.

Dokpri
Dokpri


Namun, dalam praktiknya, terkadang ada hal-hal yang bisa mengaitkan undangan Halal Bi Halal dengan status sosial. Misalnya:
1. Skala Undangan: Halal Bi Halal yang diadakan oleh tokoh masyarakat atau pejabat terkadang lebih besar skalanya, dengan undangan yang lebih formal dan tamu-tamu tertentu.
2. Pemilihan Tempat: Undangan Halal Bi Halal mungkin diadakan di tempat mewah atau gedung pertemuan besar untuk menunjukkan gengsi atau status sosial penyelenggara.
3. Isi Undangan: Undangan yang dirancang secara mewah atau dengan pemilihan kata tertentu bisa jadi dimaksudkan untuk menampilkan kesan hormat dan status sosial yang tinggi.

Hal-hal tersebut di atas sebenarnya tidak menjadi esensi dari Halal Bi Halal.  Yang terpenting adalah gsemangat kebersamaan dan saling memaafkan.

Berikut ini beberapa tips agar Halal Bi Halal tetap berfokus pada tujuannya:
- Gunakan Undangan yang simpel dan informatif, fokuskan pada silaturahmi dan maaf memaafkan.
- Pilihlah tempat yang nyaman dan mudah dijangkau semua undangan.
- Yang paling penting, hadirlah dengan ketulusan dan niat untuk mempererat hubungan silaturahmi.
Dengan cara tersebut, semoga tradisi Halal Bi Halal dapat menjadi perekat antar masyarakat tanpa memandang status sosial.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun