Muhamad Ali
Muhamad Ali Full Time Blogger

Hello there! I'm a passionate content creator, avid blogger, and video enthusiast based in Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mengenal Tradisi Buka Puasa di Mesir: Iftar Publik di Jalan-jalan Kaherah

21 Maret 2024   07:19 Diperbarui: 21 Maret 2024   07:21 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Tradisi Buka Puasa di Mesir: Iftar Publik di Jalan-jalan Kaherah
Ilustrasi Iftar di Mesir (Foto: medicmesir.com)

Bulan Ramadan adalah salah satu momen yang paling dinanti-nantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Di Mesir, bulan suci ini dirayakan dengan semangat dan kehangatan yang khas. Salah satu tradisi yang paling menarik adalah "iftar jalanan" atau "ma'edet Rahman". Tradisi ini memperlihatkan betapa kuatnya semangat solidaritas dan kebersamaan di antara masyarakat Mesir selama bulan Ramadan.

Sejarah Iftar Jalanan di Mesir

Tradisi iftar jalanan di Mesir memiliki akar yang dalam dalam sejarah dan budaya Islam Mesir. Meskipun tidak ada catatan pasti kapan tradisi ini dimulai, namun diyakini bahwa praktik berbagi makanan saat berbuka puasa telah ada di Mesir sejak berabad-abad yang lalu.

Bagaimana Iftar Jalanan Berlangsung

Setiap sore, menjelang waktu berbuka puasa, jalan-jalan utama di kota Kaherah dihiasi dengan meja-meja panjang yang dipenuhi dengan hidangan lezat untuk berbuka puasa. Ini mencakup berbagai jenis makanan, mulai dari hidangan tradisional Mesir seperti kushari (nasi, pasta, dan kacang yang disajikan dengan saus tomat pedas) dan falafel hingga camilan manis seperti basbousa (kue semolina yang disiram dengan sirup gula) dan kunafa (kue keju yang dibungkus dengan kue bulat). Setiap hidangan disusun dengan indah dan disajikan dengan cinta, menampilkan kekayaan kuliner Mesir.

Semangat Solidaritas dan Kebersamaan

Iftar jalanan mencerminkan semangat solidaritas dan kebersamaan yang tinggi di antara masyarakat Mesir. Ini adalah momen di mana semua lapisan masyarakat berkumpul bersama, tanpa memandang perbedaan sosial atau ekonomi, untuk berbagi makanan dan kebahagiaan. Tradisi ini juga menjadi waktu di mana orang-orang dapat saling bertemu, bertukar cerita, dan mempererat ikatan sosial mereka.

Makna Kemanusiaan dan Kebajikan

Tradisi iftar jalanan juga mengandung makna kemanusiaan yang mendalam. Di tengah kondisi sosial dan ekonomi yang sulit bagi sebagian besar masyarakat Mesir, iftar jalanan memberikan kesempatan bagi mereka yang kurang beruntung untuk menikmati hidangan yang lezat dan bergizi selama bulan Ramadan. Ini adalah bukti nyata dari kebaikan dan kepedulian yang masih ada di tengah-tengah tantangan yang dihadapi oleh banyak orang.

Momen Berbagi dan Keterlibatan Komunitas

Selain sebagai momen untuk berbuka puasa bersama, iftar jalanan juga merupakan ajang untuk keterlibatan komunitas. Banyak organisasi dan lembaga sosial di Mesir yang berkontribusi dalam menyelenggarakan acara iftar jalanan, baik dengan menyediakan makanan maupun menjadi relawan untuk membantu dalam persiapan dan distribusi hidangan. Ini adalah contoh nyata dari bagaimana masyarakat Mesir bersatu untuk tujuan yang baik dan mulia.

Pengalaman Wisata Budaya yang Unik

Bagi wisatawan yang mengunjungi Mesir selama bulan Ramadan, menghadiri iftar jalanan dapat menjadi pengalaman budaya yang unik dan berkesan. Ini adalah kesempatan untuk merasakan kehangatan dan keramahan masyarakat Mesir, serta menikmati kelezatan kuliner lokal yang autentik. Terlebih lagi, kehadiran di iftar jalanan juga memberikan kesempatan untuk memahami lebih dalam tentang nilai-nilai dan tradisi Islam yang dipraktikkan oleh masyarakat Mesir.

Kesimpulan

Tradisi iftar jalanan di Mesir adalah contoh yang indah dari semangat solidaritas, kebersamaan, dan kebaikan yang terus hidup di tengah-tengah masyarakat Mesir. Ini adalah momen yang dinantikan dengan antusias oleh banyak orang, baik sebagai waktu untuk beribadah maupun untuk bersosialisasi dengan sesama. Bagi mereka yang mengunjungi Mesir, iftar jalanan juga menawarkan pengalaman wisata budaya yang tak terlupakan. Dengan demikian, iftar jalanan tidak hanya menjadi bagian integral dari budaya Ramadan di Mesir, tetapi juga merupakan cerminan dari nilai-nilai kemanusiaan dan kebajikan yang menjadi inti dari Islam.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun