Muhammad Syahrul Adhim
Muhammad Syahrul Adhim Penulis

Bersyukur Jika Mereka Masih Bisa Menemukanku IG: syahrul.inc

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menghadapi Pertanyaan Sensitif di Momen Lebaran: Tips dan Cara Terbaik

22 April 2023   01:37 Diperbarui: 22 April 2023   01:57 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghadapi Pertanyaan Sensitif di Momen Lebaran: Tips dan Cara Terbaik
Ilustrasi gambar diambil dari situs radargroup.id

Lebaran atau hari raya Idul Fitri adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. Di Indonesia, Lebaran menjadi momen yang sangat spesial dan penuh dengan tradisi. Mulai dari mudik, bermaaf-maafan, hingga berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara untuk bersilaturahmi. Namun, dalam momen yang penuh keceriaan dan sukacita ini, seringkali muncul pertanyaan sensitif yang dianggap kurang sopan. Bagaimana seharusnya kita menjawab pertanyaan-pertanyaan sensitif ini?

Pertanyaan-pertanyaan seperti "Kapan Nikah?", "Kapan punya anak?", "Kapan lulus kuliah?", atau "Kapan naik pangkat?" seringkali dianggap sensitif karena melibatkan aspek-aspek pribadi seseorang. Namun, hal ini seringkali dianggap wajar dalam momen Lebaran, di mana keluarga dan sahabat berkumpul untuk saling berbagi kabar dan menguatkan hubungan. Sebagai orang yang bertanggung jawab atas diri sendiri, kita perlu mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan sensitif ini.

Pertama-tama, kita perlu menghindari merespons dengan emosi. Meskipun pertanyaan tersebut dianggap kurang sopan, kita tetap harus memberikan respons yang baik dan sopan. Misalnya, ketika ditanya kapan menikah, kita bisa menjawab dengan diplomatis, "Saya belum menemukan pasangan yang tepat, tapi saya yakin suatu saat pasti akan bertemu dengan orang yang cocok untuk saya."

Kedua, kita perlu mempersiapkan diri dengan jawaban-jawaban yang tepat. Kita bisa memikirkan jawaban-jawaban yang sopan dan menghindari konflik, seperti "Saya masih kuliah dan sedang mengejar gelar saya, tapi saya sudah berusaha semaksimal mungkin."

Ketiga, kita perlu mengubah sudut pandang kita dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan sensitif ini. Alih-alih merasa tersinggung atau merasa bahwa pertanyaan tersebut terlalu pribadi, kita bisa melihatnya sebagai bentuk perhatian dan kepedulian dari orang-orang terdekat kita.

Dalam momen Lebaran, kita semua ingin merayakan momen yang spesial dan membawa kebahagiaan untuk keluarga dan orang-orang terdekat kita. Namun, di saat yang sama, kita juga perlu siap menghadapi pertanyaan-pertanyaan sensitif yang mungkin muncul. Dengan persiapan dan cara menjawab yang tepat, kita bisa tetap menikmati momen Lebaran tanpa merusak hubungan baik dengan orang-orang terdekat kita.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

15 March 2024

MYSTERY CHALANGE

Mystery Challenge | Video Youtube to KGNow Semarak Pasar Takjil
ramadan bercerita 2024  ramadan bercerita 2024 hari 5 
16 March 2024
Lokasi Ngabuburit Favorit
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 6
17 March 2024
Menu Sahur Tinggi Serat
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 7

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun