Arif adalah concent writer di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Zakat Sukses. Saat ini, berkuliah di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI semester 6, Jurusan Akuntansi Syariah. Memiliki hobi menulis dan berdiskusi, aktif dalam berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan. Arif juga manjabat sebagai kepala departemen Research and Development (RnD) KSEI Islamic Economic Forum (IsEF) dan menjadi senior assistant research di SIBERC (SEBI Islamic and Economic Research Center)
Tidak Banyak yang Tahu! Keutamaan dan Keistimewaan Bulan Syaban
Benarkah bulan Syaban sering dilupakan oleh Umat Islam? Hanya karena posisinya yang berada diantara bulan Rajab atau bulan haram dan bulan Ramadhan penghulu segala bulan? Yuk, simak hingga selesai!
Syaban merupakan bulan ke-8 dalam perhitungan kalender hijriah. Syaban diapit oleh dua bulan agung yaitu Rajab dan Ramadhan. Oleh karena itu, orang-orang sering menganggap remeh bulan Syaban.
Padalah bulan Syaban memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan yang tidak kalah dari bulan-bulan agung lainnya. Hal ini diutarakan langsung oleh Rasulullah SAW dalam beberapa hadist.
Nah, berikut ini telah dirangkum dari berbagai sumber keutamaan dan keistimewaan bulan Syaban yang banyak orang belum tahu.
Diangkatnya Amal Ibadah kepada Allah
Sebagai seorang hamba, kita tentu ingin amal ibadah yang kita lakukan disanjung oleh yang Maha Kuasa. Untuk itu, di momen Syaban adalah kesempatan bagi kita untuk memperbanyak amalan, karena di bulan inilah catatan amal kita akan dibawa kehadapan Allah SWT.
Dari Usamah bin Zaid R.A, ia berkata: "Ya Rasulullah, mengapa aku tidak pernah melihat Engkau berpuasa sunah dalam satu bulan tertentu yang lebih banyak dari bulan Sya'ban?
Rasulullah SAW pun menjawab: "Syaban adalah bulan di saat manusia banyak yang lalai (dari beramal shalih), antara Rajab dan Ramadhan. Ia adalah bulan di saat amal-amal dibawa naik kepada Allah Rabb semesta alam, maka aku senang apabila amal-amalku diangkat kepada Allah saat aku mengerjakan puasa sunah." (HR. Tirmidzi, An-Nasai & Ibnu Khuzaimah)
Puncak Puasa Sunnah
Dari Aisyah R.A berkata; "Bulan yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW untuk berpuasa sunah adalah bulan Sya'ban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan." (HR. Abu Daud & Ibnu Majah)
Di hadist lain Aisyah R.A berkata; "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya'ban." (HR. Bukhari & Muslim)
Syaban ternyata menjadi bulan puncak puasa sunnah bagi Rasulullah SAW. Nah, hal ini menunjukkan bahwa kita sebagai umat Islam disunahkan untuk memperbanyak puasa di bulan Syaban sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW.
Diturunkannya Ayat Tentang Sholawat
Selain memperbanyak puasa sunnah, di bulan Syaban kita juga dianjurkan untuk memperbanyak sholawat kepada Rasulullah SAW. Bahkan perintah ini langsung dari Allah SWT melalui firman-Nya;