Arif adalah concent writer di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Zakat Sukses. Saat ini, berkuliah di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI semester 6, Jurusan Akuntansi Syariah. Memiliki hobi menulis dan berdiskusi, aktif dalam berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan. Arif juga manjabat sebagai kepala departemen Research and Development (RnD) KSEI Islamic Economic Forum (IsEF) dan menjadi senior assistant research di SIBERC (SEBI Islamic and Economic Research Center)
Halal Lifestyle! Gaya Hidup Baru yang Harus Kamu Tahu
Halal lifestyle menjadi trend baru di masyarakat, khususnya di kalangan umat Islam. Jika dulu, orang enggan mengungkapkan identitasnya sebagai seorang muslim, berbeda halnya dengan sekarang.
Islam menjadi identitas yang dibanggakan karena memiliki keunikan sendiri yang tidak dimiliki oleh agama lain. Oleh karena itu, kini umat Islam dengan antusias mengikuti trend halal lifestyle.
Namun, tahukah Anda apa itu halal lifestyle? Apa saja bagian dari halal lifestyle yang harus di terapkan dalam kehidupan? Berikut penjelasannya!
Apa itu Halal lifestyle?
Halal lifestyle atau gaya hidup halal merujuk pada salah satu dari kewajiban sebagai umat muslim untuk selalu mengonsumsi dan menggunakan segala hal yang dihalalkan oleh agama.
Secara sederhana halal lifestyle diartikan sebagai cara seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan prinsip halal, mulai dari makanan, pakaian, tingkah laku, hingga minat dan ketertarikan.
Halal lifestyle mulai populer di masyarkat seiring dengan pesatnya perkembangan umat Islam yang dibarengi dengan kesadaran bahwa agama dan kehidupan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Kemudian, untuk memastikan suatu produk halal atau tidak, dapat dilihat dari label halal yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI. Berikut 5 halal lifestyle yang wajib diketahui.
Mengonsumsi Makanan Halal
Menerapkan halal lifestyle dalam kehidupan sehari-hari tentu dimulai dari pemenuhan kebutuhan pokok. Nah, yang pertama yaitu makanan yang halal dan tayyib.
Makanan dapat dikatakan halal dan tayyib jika memenuhi dua kriteria, yaitu halal cara memperolehnya dan halal zatnya. Artinya, halal karena bukan hasil dari mencuri, dan bukan pula makanan yang diharamkan seperti bangkai, daging babi, darah dan lainnya.
Nah, untuk mengetahui suatu produk makanan halal atau belum, Anda dapat melihat pada kemasan, biasanya makanan yang halal sudah memiliki label halal di kemasannya.