Muhammad Bahrul
Muhammad Bahrul Jurnalis

Struggle Is Art

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Tradisi Berburu Takjil di Daerah Bandung

13 Mei 2019   17:33 Diperbarui: 13 Mei 2019   18:06 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Berburu Takjil di Daerah Bandung
images-5cd94fa175065733481dac65.jpg

Menjelang waktu berbuka puasa, beberapa ruas jalan dan lokasi yang secara tradisi menjadi pusat berburu takjil di Kota Bandung mulai beranjak ramai. Contohnya, kawasan Gasibu, Pusdai, Jalan Dipati Ukur, Jalan Otto Iskandardinata (Otista), dan Jalan Tamansari. Jangan lupa Cendol Elizabeth di Jalan Otista yang menjadi salah satu minuman takjil legendaris di Bandung.

Ritual buka puasa menjadi salah satu yang paling bermakna selama Ramadhan, bulan penuh berkah bagi umat Muslim. Setelah menahan haus dan lapar seharian, ngabuburit sembari berburu takjil dan minuman manis telah menjadi tradisi. Tak perlu khawatir, beragam takjil penggugah selera tersaji mulai dari kaki lima hingga hotel bintang lima.

Kawasan yang berdekatan dengan sejumlah kampus ini pada masa-masa ngabuburit menjadi salah satu area yang selalu disesaki mahasiswa. Aneka takjil ditawarkan, mulai kolak, zuppa soup, dawet, cendol, hingga es shanghai. Bagi yang bosan dengan menu standar berbuka, ada es sarang burung dan es goyobod.

Ragam manisan buah juga bisa menjadi pilihan takjil bagi yang ingin berbuka dengan menu lebih sehat. Sebagai penganan ringan pendamping, bisa dipilih gorengan, cilok, otak-otak, combro, dan lumpia yang ditawarkan pedagang lain. Soal harga, tak perlu risau. Setiap takjil dan kudapan ringan dijual Rp 500-Rp 5.000.

Rahmat (20), mahasiswa Jurusan Hukum Universitas Padja-djaran, mengaku, pasar takjil selama puasa seperti tempat wisata kuliner dadakan setahun sekali. "Tak pernah terlewatkan. Murah meriah, apalagi bisa sekalian cuci mata, he-he-he," ujarnya terkekeh. Berbuka di hotel

Bagi yang menginginkan nuansa lebih privat saat menyantap takjil kemudian diteruskan hidangan berat, berbuka puasa di hotel berbintang bisa jadi pilihan. Diah Suhandi, Public Relations Manager Aston Braga Hotel and Residence, menuturkan, pihaknya telah menyiapkan paket berbuka puasa, termasuk aneka takjil gratis, seharga Rp 50.000 per orang. "Selain itu, kami juga menyediakan teh tarik yang produknya spesial didatangkan dari Malaysia," ujarnya.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun