Muhammad Nur Hasan
Muhammad Nur Hasan Mahasiswa

Saya Muhammad Nur Hasan Mahasiswa Hukum Tata Negara Fakultas Syariah di Kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Menulis bagiku suatu kebutuhan untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran. Filsafat dan hukum menjadi genre keilmuan yang saya minati. Diskusi dan kajian adalah kegiatan yang menarik untuk mempertajam pola pikir kritis dan harus dilestarikan di lingkungan akademisi. Terus berproses dan mengembangkan kualitas intelektual menjadi fokus utama yang harus saya lakukan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa Sebagai Media Syukur Atas Nikmat Tuhan

12 Maret 2024   13:34 Diperbarui: 12 Maret 2024   13:39 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bulan suci ramadhan semua umat muslim menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum saat mulai sebelum terbitnya matahari sampai waktu tenggelamnya matahari. Puasa juga dijadikan sebagai upaya cerminan rasa syukur yang mendalam kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan. Ketika seseorang berpuasa akan berusaha memanfaatkan potensi fisik dan psikis yang diberikan oleh-Nya.

Potensi Fisik yang dimaksud adalah kita menahan makan, minum, dan aktivitas seksual di siang hari. Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan rasa hormat terhadap nikmat tubuh yang diberikan oleh Allah. Selain itu, puasa juga menjadi upaya kita untuk menjalankan rukun Islam yang ke-4. Dalam kondisi ini, kita diperintahkan untuk menahan diri dari makan dan minum. Ada hikmah yang dapat dijadikan sebagai pesan moral dalam kegiatan puasa, kita secara tidak langsung merasakan lapar untuk mengetahui bahwa itulah yang dirasakan saudara kita yang tidak bisa makan. Maka, kita dituntut untuk berfikir terhadap nikmat makan yang diberikan Allah merupakan nikmat yang sangat luar biasa.

Selain aspek fisik, puasa juga melibatkan komitmen batin untuk menghindari perilaku yang mengurangi pahala puasa. Kita menahan diri dari berbicara kasar, tidak senonoh, dan gibah. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap nikmat jiwa dan akal yang diberikan oleh Allah. Dalam hal ini, kita diperintahkan untuk memperbaiki batin yang awalnya penuh dengan kesalahan atau tidak pernah menyebut nama Allah menjadi kaya akan dzikir dan memohon ampunan atas dosa yang telah dilakukan. Aspek batin ini membuat hati kita menjadi tenang, tentram, dan nyaman karena menyertakan Allah dalam setiap tindakan yang kita lakukan.

Perlu kita ketahui juga bahwa ibadah puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makan,minum, dan nafsu. Akan tetapi juga tentang memanfaatkan apa yang diberikan oleh-Nya pada sisi kebaikan. Salah satunya adalah bersyukur. Konsep syukur tidak hanya diucapkan dengan kata-kata, tetapi juga ditampilkan melalui tindakan. Ketika kita menjalani puasa dengan sepenuh hati, kita mengekspresikan rasa syukur kita kepada Allah. Hal tersebut dapat diekspresikan dengan mengucapkan Alhamdulillah dalam setiap kondisi.  

Hubungan antara puasa dan bersyukur juga terdapat dalam ayat-ayat Al-Quran yang berbicara tentang puasa Ramadan. Ayat-ayat ini menekankan pentingnya bersyukur dan menghargai petunjuk yang diberikan oleh Allah. Misalnya, pada ayat 185 dari Surah Al-Baqarah, kita dianjurkan untuk bersyukur dan bertakbir. Jadi, puasa bukan hanya sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan yang telah memberikan nikmat-nikmat-Nya. Semoga puasa kita selalu membawa kita lebih dekat kepada-Nya dan menguatkan rasa syukur dalam hati kita.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun