Maraknya Perang Sarung pada Bulan Ramadhan
Perang Sarung adalah sebuah tindak kriminal yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia, perang sarung ini telah memakan banyak korban jiwa. Peristiwa tersebut terjadi meresahkan masyarakat, juga telah menodai akan kesucian bulan Ramadan.
Perang sarung sebenarnya merupakan istilah yang halus dalam tawuran. perang sarung bermula hanya merupakan salah satu jenis permainan. Permainan itu untuk ber seru seruan saja antar anak dan remaja habis tarawih atau kelar salat subuh pada bulan Ramadan.
tapi sekarang, permainan itu telah banyak di tambahkan, ada dengan memasukkan batu ke dalam sarung, mengikat jarum di ujung sarung, sehingga mampu membahayakan orang lain yang menjadi sasaran. Permainan itu kemudian berubah menjadi tawuran.
biasanya perang sarung ini bearawal dari ajakan antar remaja yang mana dalihnya untuk have fun, namun ternyata bisa memicu emosi yang akhirnya menjadi tawuran antar remaja.
Remaja lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko atau kekerasan ketika mereka bertindak sebagai sebuah kelompok. Tak hanya itu, remaja lebih cenderung agresif saat mereka merasa tertekan.
Mereka juga mungkin melakukan kekerasan untuk mempertahankan tempat mereka dalam grup. Mereka membutuhkan pengakuan, seperti dianggap berani, atau setidaknya bisa membuktikan solidaritas kelompok.
perang sarung ini salah satu pemicunya adalah kegabutan remaja yang bergadang pada malam hari di bulan ramadhan, dan juga mereka menganggap perang sarung ini adalah salah satu budaya masyarakat kita dalam bulan suci ramadhan
perang sarung terjadi pun karena kurangnya pemantauan dari lingkungan sejitar yang mana masyarakat kita hanya sebagian yang peduli akan adanya perang tersebut dan untuk membubarkannya saja masih sedikit yang peduli akan hal tersebut.