Agar Perut Tidak Kembung Setelah Berbuka Puasa
Kebanyakan orang jika sudah berada dipuncak kelaparan, ada semacam hormone 'balas dendam' untuk melampiaskan rasa lapar sehariannya, salah satunya makan sebanyak-banyaknya.
Ada efek negative jika kita terlalu maruk dalam mengambil makanan, yaitu perut kembung menjadikan tubuh sulit bergerak dan beraktivitas.
Butuh 1 jam untuk mendiamkan isi perut supaya kosong kembali sehingga aktivitas bisa berjalan. Saran, jika masih ada aktivitas malam yang penting, makan secukupnya diutamakan. Kalau tidak aktvitas, maka makan banyak tidak menjadi mengapa.
Nah, bagaimana makan saat puasa tetap memberikan tenaga, tetapi tidak sampai kembung. Sebenarnya mudah saja, yaitu mengatur kadar 'buah-karbo-lauk-minum.'
Perut kalau kembung, biasanya kalau mau shalat maghrib berjamaah terkesan ingin menunda. Dan ini yang agak rawan. Jika mengacu pada sabda Nabi Muhammad, berbuka itu dengan yang manis.
Makan buah-buahan seperti apel, pisang, kurma, semangka, dan buah lainnya adalah saran utama. Sebab, Anda juga memudahkan kinerja perut dalam mengelola makanan.
Ibaratnya, buah itu sebagai pelumas rantai. Jadi, perut akan adaptasi dulu, baru kemudian dimasuki makanan berat seperti nasi-lauk-dan sebagainya. Dan tentu perut saat buat air kecil/besar akan lebih lancar.
Habis makan buah dan selesai menunaikan shalat maghrib berjamaah, barulah makan berat. Tapi, itupun tidak boleh sampai kenyang.
Sebab, Anda bakal rugi sebab meninggalkan shalat isya dan tarawih, hanya karena perut kembung. Sangat sulit lho sholah disaat perut kembung. Bisa dicoba kalau tidak percaya hehe.
Nah, untuk porsi nasi yang jelas bisa habis dengan lauk yang sudah ditentukan. Artinya, jangan sampai nasinya kebanyakan, tapi lauknya sedikit. Itu kalau di feed Instagram terkenal dengan komen netizen 'manajemen lauk yang bagus'.
Juga, disela makan memang tidak disarankan minum. Kalau bisa, minum itu sesuai makanan sudah habis. Memang ada beda minum disela-sela makan dan setelah makan. Lebih kembung minum setelah makan.