Muhammad Taufiq
Muhammad Taufiq Mahasiswa

Mahasiswa S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam yang senang mengeksplorasi media untuk mendapatkan beragam informasi. Gemar membaca karya fiksi seperti:cerpen, novela, novel, dan komik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Tren War Takjil sebagai Wujud Toleransi antar Umat Beragama

5 April 2024   14:06 Diperbarui: 17 April 2024   09:32 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tren War Takjil sebagai Wujud Toleransi antar Umat Beragama
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan Ramadan adalah bulan yang paling dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia, dan bulan ramadan menjadi bulan yang dipenuhi dengan pintu keberkahan, karena di bulan ramadan segala amal perbuatan dilipatgandakan oleh Allah SWT, maka umat muslim di seluruh dunia tentunya begitu antusias dan tidak menyia-nyiakan kesempatan di bulan ramadan.

Uniknya, bukan umat muslim saja yang antusias pada bulan ramadan, melainkan non muslim juga turut menantikan suasana di bulan penuh kemuliaan ini, entah ikut buka bersama dengan teman muslim mereka, ngabuburit, sampai berbagi takjil.

Baru-baru ini, fenomena war takjil menghebohkan sosial media, yang di mana fenomena tersebut menunjukkan kegiatan berburu takjil antar umat beragama, booming-nya tren tersebut di sosial media, menjadi awal dari munculnya istilah war takjil.

Dengan adanya war takjil, kita dapat melihat timbulnya rasa kepedulian, toleransi, dan juga kegiatan berbagi kepada orang lain yang lebih membutuhkan, serta turut menjadi salah satu aktivitas yang unik di bulan ramadan.

War takjil akan menjadi budaya di setiap bulan ramadan sebagai wujud persatuan yang harus dipertahankan agar toleransi antar umat beragama terus terjaga dan menghilangkan diskriminasi kepada siapa pun dan semakin meningkatkan sudut pandang yang positif terhadap umat muslim dan secara perlahan dapat mengikis pandangan-pandangan yang negatif atau fitnah-fitnah terhadap umat muslim yang semakin merebak di sosial media.

Namun perlu diingat, bahwa jangan tenggelam terhadap euforia  war takjil dan juga memandang kegiatan tersebut sebagai ajang persaingan untuk mendapatkan takjil, karena pada dasarnya aktivitas ini diawali sebagai hiburan atau seru-seruan semata, dan kita patut mengambil atau melihat sisi positifnya agar menjadi wasilah bagi kita semua, serta mereka yang non muslim dapat mengenal islam lebih jauh lagi dan turut mendapatkan keberkahan dalam bulan suci ramadan.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun