Muhammad Zaki
Muhammad Zaki Mahasiswa

Saya adalah seorang penulis lepas yang senang berbagi cerita, pengalaman, dan pemikiran melalui tulisan. Dengan latar belakang pendidikan dalam bidang jurnalistik, saya telah mengeksplorasi berbagai topik mulai dari kisah inspiratif, opini tentang isu sosial dan politik, hingga ulasan tentang film dan buku. Minat: Saya tertarik pada beragam topik, namun terutama dalam hal kehidupan sehari-hari, kisah perjalanan, seni budaya, bahasa, pendidikan, teknologi Dll. Saya juga gemar menulis tentang pengembangan diri dan hal-hal yang dapat memberi inspirasi kepada pembaca. Pengalaman: Selain menulis untuk Kompasiana, saya juga telah berkontribusi dalam beberapa tulisan seperti penulisan essay dan artikel ilmiah di berbagai konferensi. Saya percaya bahwa tulisan-tulisan saya dapat memberikan sudut pandang yang berbeda dan memicu diskusi yang berarti di kalangan pembaca. Tujuan: Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat menginspirasi dan memberikan wawasan baru kepada pembaca. Saya ingin menjadi bagian dari komunitas penulis yang aktif berdiskusi dan saling mendukung di Kompasiana. Kontak: Jika Anda tertarik untuk berkolaborasi atau berdiskusi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email mzaki011102@gmail.com atau melalui pesan pribadi di Kompasiana. Terima kasih telah mengunjungi profil saya!

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mendonor Darah Saat Berpuasa: Apakah Batal dan Apa Pandangan Islam Mengenainya?

23 Maret 2024   20:22 Diperbarui: 23 Maret 2024   20:30 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendonor Darah Saat Berpuasa: Apakah Batal dan Apa Pandangan Islam Mengenainya?
Donor Darah Ketika Berpuasa, Apakah Batal?(Dokumentasi Pribadi)

Dalam bulan Ramadan, umat Islam menjalankan ibadah puasa yang meliputi menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun, seringkali muncul pertanyaan apakah mengambil atau mendonor darah saat berpuasa akan membatalkan puasa seseorang.

Menurut mayoritas ulama dan pandangan mayoritas madzhab, mendonor darah tidak membatalkan puasa, asalkan tidak menyebabkan seseorang menjadi lemah atau pusing sehingga mengarah pada pemutusan puasa secara tidak disengaja. Ulama berpegang pada prinsip bahwa mendonor darah adalah perbuatan yang baik dan dapat menyelamatkan nyawa, yang sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dalam Islam.

Salah satu dalil yang sering dikutip terkait masalah ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, di mana Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang memberi makan orang yang berbuka, maka baginya pahala yang sama dengan orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun." (HR. Muslim)

Dari hadis ini, dapat disimpulkan bahwa memberi makan kepada orang yang berbuka puasa memiliki nilai pahala yang besar di sisi Allah SWT. Sebagai tambahan, menolong orang lain dan menyelamatkan nyawa dianggap sebagai perbuatan mulia dalam Islam, yang dapat membawa berkah dan kebaikan kepada pelakunya.

Namun demikian, ada beberapa ulama yang berpendapat bahwa mendonor darah bisa membatalkan puasa jika menyebabkan seseorang menjadi lemah atau pingsan, karena dalam kondisi tersebut seseorang terpaksa untuk memutuskan puasanya untuk memulihkan kesehatannya.

Meskipun tidak ada konsensus mutlak di antara para ulama, namun mayoritas pendapat menekankan bahwa mendonor darah tidak membatalkan puasa, selama tidak menyebabkan lemah atau pingsan sehingga memaksa seseorang untuk memutuskan puasanya.

Dalam konteks medis, mendonor darah juga dianggap aman selama seseorang berpuasa, terutama jika seseorang sudah terbiasa mendonorkan darahnya dan kondisinya memungkinkan. Namun, bagi orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau merasa tidak nyaman, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis terlebih dahulu sebelum mendonor darah.

Dengan demikian, meskipun tidak ada larangan dalam Islam untuk mendonor darah saat berpuasa, namun tetap penting untuk memperhatikan kondisi kesehatan dan memastikan bahwa tindakan tersebut tidak akan menyebabkan dampak negatif pada tubuh dan kesehatan seseorang.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun