Muhammad Zaki
Muhammad Zaki Mahasiswa

Saya adalah seorang penulis lepas yang senang berbagi cerita, pengalaman, dan pemikiran melalui tulisan. Dengan latar belakang pendidikan dalam bidang jurnalistik, saya telah mengeksplorasi berbagai topik mulai dari kisah inspiratif, opini tentang isu sosial dan politik, hingga ulasan tentang film dan buku. Minat: Saya tertarik pada beragam topik, namun terutama dalam hal kehidupan sehari-hari, kisah perjalanan, seni budaya, bahasa, pendidikan, teknologi Dll. Saya juga gemar menulis tentang pengembangan diri dan hal-hal yang dapat memberi inspirasi kepada pembaca. Pengalaman: Selain menulis untuk Kompasiana, saya juga telah berkontribusi dalam beberapa tulisan seperti penulisan essay dan artikel ilmiah di berbagai konferensi. Saya percaya bahwa tulisan-tulisan saya dapat memberikan sudut pandang yang berbeda dan memicu diskusi yang berarti di kalangan pembaca. Tujuan: Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat menginspirasi dan memberikan wawasan baru kepada pembaca. Saya ingin menjadi bagian dari komunitas penulis yang aktif berdiskusi dan saling mendukung di Kompasiana. Kontak: Jika Anda tertarik untuk berkolaborasi atau berdiskusi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email mzaki011102@gmail.com atau melalui pesan pribadi di Kompasiana. Terima kasih telah mengunjungi profil saya!

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Hakikat Puasa, untuk Siapa Sebenarnya? Untuk Allah SWT atau Untuk Hambanya?

26 Maret 2024   14:45 Diperbarui: 26 Maret 2024   15:26 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hakikat Puasa, untuk Siapa Sebenarnya? Untuk Allah SWT atau Untuk Hambanya?
Untuk Siapa Sebenarnya? (dokpri)

Puasa merupakan salah satu ibadah penting dalam agama Islam yang dilakukan selama bulan Ramadan. Namun, seringkali muncul pertanyaan, puasa sebenarnya untuk siapa? Apakah untuk Allah SWT atau untuk hamba-Nya? Kehadiran puasa di bulan suci ini memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk merenungkan hakikat sejati dari ibadah ini.

Puasa adalah sebuah bentuk pengabdian kepada Allah SWT yang ditetapkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW. Namun, puasa juga memberikan manfaat yang besar bagi manusia, baik secara fisik, mental, maupun spiritual. Sebagai sebuah ibadah, puasa memiliki dimensi vertikal (hubungan antara manusia dengan Allah) dan dimensi horizontal (hubungan antara manusia dengan sesama manusia).

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyatakan dalam Surah Al-Baqarah (2:183), "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa." Ayat ini menegaskan bahwa tujuan utama dari puasa adalah untuk meningkatkan ketakwaan manusia kepada Allah SWT. Puasa mengajarkan umat Islam untuk menahan diri dari segala bentuk nafsu dan hawa nafsu yang mendorong pada perilaku tidak baik. Dengan demikian, puasa membantu umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kesadaran spiritual mereka.

Di sisi lain, puasa juga memiliki dimensi sosial yang penting. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan yang dusta dan perbuatan yang buruk, maka Allah tidak membutuhkan dia meninggalkan makanan dan minumannya." (HR. Bukhari). Hadis ini menegaskan bahwa puasa tidak hanya tentang menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga menuntut umat Islam untuk menjaga lisan dan perbuatan mereka dari segala bentuk dosa dan perbuatan yang tidak baik. Dengan demikian, puasa tidak hanya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hubungan antar sesama manusia.

Namun, penting untuk diingat bahwa puasa sebenarnya adalah ibadah yang ditujukan kepada Allah SWT. Meskipun puasa memiliki manfaat yang besar bagi manusia, tujuan utamanya tetap untuk meraih keridhaan Allah SWT. Ketika seseorang berpuasa dengan niat ikhlas dan penuh keimanan, maka setiap amal baik yang dilakukan selama bulan Ramadan akan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan-Nya.

Dengan demikian, puasa sejatinya adalah ibadah yang menggabungkan dimensi vertikal (hubungan antara manusia dengan Allah) dan dimensi horizontal (hubungan antara manusia dengan sesama manusia). Puasa mengajarkan umat Islam untuk menjaga ketaatan kepada Allah SWT serta meningkatkan hubungan harmonis antar sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui pemahaman yang mendalam tentang hakikat puasa ini, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan, kesadaran, dan kecintaan kepada Allah SWT. Puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga tentang meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT dan menjaga keharmonisan hubungan dengan sesama manusia.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun