Muhammad Zaki
Muhammad Zaki Mahasiswa

Saya adalah seorang penulis lepas yang senang berbagi cerita, pengalaman, dan pemikiran melalui tulisan. Dengan latar belakang pendidikan dalam bidang jurnalistik, saya telah mengeksplorasi berbagai topik mulai dari kisah inspiratif, opini tentang isu sosial dan politik, hingga ulasan tentang film dan buku. Minat: Saya tertarik pada beragam topik, namun terutama dalam hal kehidupan sehari-hari, kisah perjalanan, seni budaya, bahasa, pendidikan, teknologi Dll. Saya juga gemar menulis tentang pengembangan diri dan hal-hal yang dapat memberi inspirasi kepada pembaca. Pengalaman: Selain menulis untuk Kompasiana, saya juga telah berkontribusi dalam beberapa tulisan seperti penulisan essay dan artikel ilmiah di berbagai konferensi. Saya percaya bahwa tulisan-tulisan saya dapat memberikan sudut pandang yang berbeda dan memicu diskusi yang berarti di kalangan pembaca. Tujuan: Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat menginspirasi dan memberikan wawasan baru kepada pembaca. Saya ingin menjadi bagian dari komunitas penulis yang aktif berdiskusi dan saling mendukung di Kompasiana. Kontak: Jika Anda tertarik untuk berkolaborasi atau berdiskusi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email mzaki011102@gmail.com atau melalui pesan pribadi di Kompasiana. Terima kasih telah mengunjungi profil saya!

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Keutamaan Taraweh di Malam Ke-17 Bulan Ramadan

27 Maret 2024   17:42 Diperbarui: 27 Maret 2024   17:47 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keutamaan Taraweh di Malam Ke-17 Bulan Ramadan
Rahasia Keutamaan Taraweh Dan Pahal Seperti Para Nabi/Dokpri

Bulan Ramadan, bulan penuh berkah dan ampunan, menyuguhkan serangkaian ibadah yang mendalam bagi umat Muslim di seluruh dunia. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan adalah Sholat Taraweh, sholat sunnah yang dilakukan setelah sholat Isya' pada malam hari. Di tengah deretan malam yang penuh berkah, terdapat malam yang istimewa, yaitu malam ke-17. Malam ini dianggap memiliki keutamaan yang luar biasa, di mana pahala yang diperoleh sebagaimana pahala para Nabi.

Penggalan hadis yang menjadi landasan keutamaan malam ke-17 Ramadan mengatakan, "Barangsiapa yang melakukan ibadah pada malam ke-17 di bulan Ramadan, maka akan diberikan pahala sebagaimana pahala para Nabi." Hadis ini memberikan inspirasi dan motivasi bagi umat Muslim untuk memperbanyak ibadah pada malam tersebut, termasuk sholat Taraweh.

Malam ke-17 Ramadan merupakan saat yang istimewa, di mana langit-langit surga terbuka lebar dan doa-doa yang dimohonkan diijabahi. Rasulullah Muhammad SAW juga sangat menekankan pentingnya memanfaatkan malam-malam terakhir Ramadan untuk memperbanyak ibadah dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Sholat Taraweh menjadi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada malam ke-17 Ramadan. Sholat ini tidak hanya sebagai sarana mendapatkan pahala besar, tetapi juga sebagai bentuk kecintaan kita kepada Allah SWT. Melalui sholat Taraweh, kita dapat mendekatkan diri kepada-Nya, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan.

Keutamaan malam ke-17 Ramadan tidak hanya terbatas pada sholat Taraweh, tetapi juga meliputi segala bentuk ibadah yang dilakukan dengan ikhlas dan penuh keimanan. Bersedekah, membaca Al-Qur'an, berzikir, dan memperbanyak doa merupakan amalan-amalan yang sangat dianjurkan pada malam tersebut.

Menyadari keutamaan malam ke-17 Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia berbondong-bondong memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Masjid-masjid dipenuhi oleh para jamaah yang semangat untuk menjalankan ibadah Taraweh bersama. Suasana khusyuk dan penuh kebersamaan tercipta di setiap sudut masjid, menggambarkan kecintaan umat Muslim dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Namun, di tengah semangat dan keutamaan malam ke-17 Ramadan, penting bagi setiap individu untuk tetap menjaga kualitas ibadahnya. Lebih dari sekadar menjalankan ritual, ibadah pada malam tersebut haruslah dilakukan dengan penuh kekhusyukan, keikhlasan, dan kesungguhan hati. Hanya dengan demikian, kita dapat benar-benar merasakan keberkahan dan keutamaan malam ke-17 Ramadan.

Sebagai penutup, marilah kita semua memanfaatkan setiap momen berharga dalam bulan Ramadan, termasuk malam ke-17, untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui amalan-amalan yang ikhlas dan penuh kecintaan, semoga kita semua dapat meraih pahala sebagaimana pahala para Nabi dan mendapatkan ampunan serta ridha-Nya. Aamiin ya rabbal 'alamin.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun