Muharningsih
Muharningsih Guru

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Program Ramadan di Sekolah: Sembilan Gerakan Maraton Sedekah

19 Maret 2024   23:05 Diperbarui: 20 Maret 2024   03:44 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Ramadan di Sekolah: Sembilan Gerakan Maraton Sedekah
Sumber: tabungwakaf.com

Fungsi dari TabRam kurang lebih yang pertama sebagai edukasi ke anak supaya terbiasa menyisihkan uang saku dan disiplin waktu dalam pengisian serta pengumpulan tabungan. Kedua, hasil tabungan diserahkan kepada badan amil yayasan guna disalurkan kepada anak yatim piatu. Ketiga, tanamkan rasa ikhlas kepada anak karena tabungannya tidak untuk dinikmati personal melainkan disedekahkan kepada golongan yang membutuhkan. 

Ketiga, Ulang (Ulurkan Sandang)

Jika Tabram, bahan sedekahnya berupa uang. Lain halnya dengan Ulang. Ulurkan sandang berkaitan dengan pakaian bekas layak pakai. Setiap apa-apa yang kita miliki ada nilai hisabnya, sehingga sekolah dapat juga mengambil langkah untuk donasi sandang. Pakaian anggota keluarga yang tidak terpakai, pilah dan sisihkan. Outfit layak pakai dapat disedekahkan melalui program ini. Beruntunglah ada tempat penyaluran yaitu sekolah. Selain bermanfaat untuk orang lain, kita juga bisa membantu pengurangan sampah tekstil. Mengingat sampah tekstil dapat teruai ratusan tahun mendatang.

Sekolah dapat memperluas sedekahnya melalui panti asuhan maupun rumah yatim piatu. Panti jompo bisa juga dipertimbangkan. Program Ulang dapat dijadwalkan pada ramadan minggu kedua, misalnya.Ajaklah OSIS atau perwakilan kelas saat menyalurkan ke lokasi. 

Selain anak-anak memahami bahwa sedekah sangatlah bermanfaat, mereka akan mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah. Beruntunglah mereka yang masih miliki orang tua utuh.  Tidak bermaksud membandingkan dengan kondisi anak yatim maupun panti jompo, tapi siswa diberikan pengalaman tersendiri untuk terjun langsung ke tempat sasaran. 

Keempat, Tas-nyum (Tasbih Senyum)

Marah atau sebel masuk dalam kriteria mengurangi pahala saat berpuasa. Ramadan tidak putus dengan jalinan senyum. Bagaimana mendesain program ini? Saat masuk sekolah, para guru berderet menyambut kedatangan siswa. Bersalaman, mengucap salam, lalu tersenyum. 

Seandainya ditemukan anak dengan suasana hati yang gundah, berikan terapi sejenak terkait senyum. Cukup, pisahkan dari barisan siswa yang sedang antri bersalaman, ajak bicara. Gali singkat alasan hatinya tidak riang. Tarik napas dan suruh untaikan tasbih senyum. Tasbih: diputar secara bertahap dan berbentuk melingkar, diartikan anak diberikan pendekatan bertahap, temukan penyelesaian dan bermuara pada senyuman. 

Program ini tidak memakan biaya. Akan tetapi butuh kesabaran sedekah dalam penyampaiannya. Bersemangatlah para Bapak dan Ibu guru dalam memberikan pengertian senyum sebagai sedekah. Dan nyatanya Rasulullah adalah insan yang gemar senyum.

"Aku tidak melihat orang yang lebih sering tersenyum daripada Rasulullah." (HR Baihaqi)

Kelima, Bank Sampah

Program bank sampah selain dilakukan di luar ramadan, tapi tidak ada salahnya jika diperuntukkan saat bulan puasa. Siswa disuruh bersedekah sampah dari rumah, berupa botol bekas air mineral, alat dapur yang sudah rusak, dan juga kaleng. Harapannya selain sedekah berupa benda, setidaknya siswa ada itikat baik dalam pencarian maupun pengumpulan barang di rumah. Karena hidup bersih itu sebagian dari iman. Bersih hati dan juga bersih lingkungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun