Muis Sunarya
Muis Sunarya Lainnya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Puasa Bedug, Cara Melatih Anak Berpuasa

2 Mei 2021   23:55 Diperbarui: 3 Mei 2021   00:13 1566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Bedug, Cara Melatih Anak Berpuasa
Ilustrasi Anak tengah latihan berpuasa (TRIBUNNEWS.COM)

Berpuasa itu perlu latihan. Lebih-lebih bagi anak-anak. Proses latihan berpuasa bagi anak-anak balita harus dilakukan secara bertahap sesuai kondisi dan kemampuan anak.

Salah satu cara melatih anak-anak berpuasa adalah puasa bedug. Istilah puasa bedug ini merupakan tradisi masyarakat Sunda untuk mengajarkan dan melatih anak-anak melakukan ibadah puasa Ramadan.

Puasa bedug adalah puasa bagi anak-anak yang boleh berbuka puasa atau membatalkan puasanya tatkala mendengar bedug. Maka ketika anak mendengar bedug Zuhur, anak dibolehkan membatalkan puasanya.

Setelah itu anak disuruh lagi untuk melanjutkan puasanya sampai bedug selanjutnya yaitu bedug Asar. Bahkan jika anak kira-kira dianggap mampu, bisa terus melanjutkan sampai bedug Magrib Jika kira-kira dilihat tidak mampu, maka cukup puasanya sampai bedug Zuhur saja juga tidak apa-apa.

Puasa bedug atau puasa sampai waktu Zuhur bagi anak-anak sebagai tahapan proses melatih anak-anak berpuasa. Jadi anak tidak langsung dipaksakan harus berpuasa sampai selesai dan tuntas sampai bedug Magrib.

Puasa sampai selesai atau sampai waktu magrib itu, dalam tatar Sunda disebut dengan istilah puasa cacap.

Puasa bedug tadi bertujuan agar anak merasa dilibatkan dalam proses belajar dan latihan untuk melaksanakan puasa. 

Di samping itu agar anak tidak merasa dibebani. Tapi anak diajak untuk merasa nyaman dan enjoy dengan ikut berpuasa seperti orang-orang dewasa atau orang tuanya.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun