RAMADAN
Tips Puasa Bagi Para Pekerja Berat Menurut KH Ali Maksum
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Para pekerja berat membutuhkan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang agar dapat tetap bertenaga selama menjalankan ibadah puasa. Berikut adalah beberapa makanan yang dapat membantu pekerja berat untuk mendapatkan nutrisi yang cukup selama puasa:
- Karbohidrat kompleks: Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti roti gandum, nasi merah, dan pasta dapat memberikan energi yang bertahan lama.
- Protein: Sumber protein yang baik seperti daging tanpa lemak, ayam, ikan, telur, dan kacang-kacangan dapat membantu memperbaiki dan membangun kembali jaringan otot.
- Sayuran: Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan kubis mengandung banyak vitamin dan mineral yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
- Buah-buahan: Buah-buahan segar seperti apel, pisang, dan stroberi dapat memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
- Sumber lemak sehat: Asupan lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda dalam ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan memberikan energi yang cukup selama berpuasa.
- Selain itu, pastikan untuk tetap terhidrasi dengan minum air yang cukup selama waktu berbuka dan sahur. Selain air, konsumsi minuman elektrolit juga bisa membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang selama bekerja dan berpuasa.
Menjaga kesehatan fisik harus menjadi prioritas bagi setiap orang, termasuk dalam menjalankan ibadah puasa. Dengan menjaga kesehatan fisik yang baik, seseorang dapat tetap berenergi dan memenuhi tuntutan sehari-hari dengan lebih baik, termasuk menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan nyaman. Selamat menjalan ibadah puasa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Krisna Mustikarani Profil
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
