Berburu Takjil, Strategi Finansial Sehat Ala Mahasiswa di Bulan Ramadhan
Setiap momen Ramadan telah tiba, menyapa dengan harumnya keberkahan dan kehangatan keagamaan. Di Yogyakarta terdapat tradisi Takjilan, yaitu hidangan berbuka yang disediakan oleh Jemaah Masjid yang diberikan secara bergantian sesuai jadwal setiap hari selama Ramadhan. Maka bisa dipastikan menjelang waktu berbuka, suasana masjid, surau, musholla, dan langgar menjadi lebih hidup di banding hari-hari hari biasa selain bulan Ramadhan.
Bagi Para mahasiswa, yang terbiasa hidup dengan pengeluaran yang terbatas, melihat momen ini bukan hanya sebagai kesempatan untuk mendapatkan makanan gratis, tetapi juga sebagai kesempatan untuk menghemat pengeluaran dan mencari pengalaman serta ilmu selama bulan Ramadan. Di balik aroma nasi, roti, kurma, kolak, teh, dan camilan tradisional lokal lainnya, terdapat sebuah kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang kebersamaan, kepedulian, dan nilai-nilai agama.
Bagi mereka yang jauh dari keluarga dan tanpa biaya yang cukup, pemberian takjil ini adalah anugerah yang luar biasa. Mereka bisa datang ke masjid yang dituju, pada pukul 16.30. bukankah jam segini belum waktunya berbuka? Ya karena sebelum hidangan berbuka di bagikan kepada para jamaah biasa pengurus masjid menyelenggarakan kajian islam menjelang berbuka.
Dalam suasana yang penuh keberkahan ini, para mahasiswa merasakan manfaat ganda. Mereka tidak hanya menghemat pengeluaran dengan mendapatkan makanan gratis, tetapi juga memperkaya pengalaman dan ilmu agama mereka. Motifnya enggak selalu perbaikan gizi, namun lebih seperti menabung pengalaman unik ketika merarasakan sensasi Ramadhan di tanah rantau Kegiatan seperti ini yang bakal jadi kenangan tak terlupakan ketika mereka sudah lulus kuliah.
Gayung bersambut. Sejumlah masjid berlomba-lomba pula menyediakan hidangan lezat untuk buka maupun sahur. Bahkan daftar menu buka/sahur sudah disebar sebelum Puasa agar jadi daya tarik jamaah. Tidak jarang, setelah berbuka di satu masjid, para mahasiswa berpindah ke masjid lain untuk takjil lagi untuk persediaan sahur. Dengan cara ini, mereka bisa menikmati dua kali takjil dan dua porsi makanan berat, yang satu untuk berbuka dan yang satu lagi untuk sahur. Strategi ini bukan hanya soal mengirit, melainkan juga tentang menciptakan momen berharga yang hanya bisa dirasakan sekali dalam setahun.