Harapan Ramadan dan Cerita tentang Promo Belanja Gratisan
aAlhamdulillah, Allah SWT masih memeberiikan umur panjang yang berkah ini, sehingga dapat berjumpa kembali dengan Bulan Suci Ramadhan. Ramadhan ini merupakan Ramadhan kedua berada di tanah perantauan. Tahun kemaren terhitung lancar dalam pelaksanaan ibadah puasa, meskipun ada beberapa hambatan sedikit sih, tapi untuk keseluruhannya Alhamdulillah lancar.
Hari ini merupakan hari pertama puasa, sebelum berangkat bekerja saya sempatkan untuk melihat instastory sebentar saja, dan ada salah satu instastory menarik menurut saya dan tepat sekali temanya dengan bulan Ramadan. Story-nya sih tentang teks percakapan dia dengan suaminya. Kalau dituliskan beginilah kiranya: (S = Suami ; I= Istri)
S : Dek, Kalau sampean dapat promo belanja gratis barang-barang di mall apa yang akan dilakukan?
I : Yaa lihat-lihat dulu barang yang mahal, bagus, yang lagi dibutuhkan, trus aku catet. Jadi waktu kesana tinggal ambil.
S: Ohh, bagus. Kalau semisal Allah SWT memberikan waktu 30 hari kita bebas mengambil semua yang sudah Allah SWT janjikan khusus di bulan Ramadanapa yang mau sampean lakukan?
I: Buat catetan targetan Ramadan, nanti pas puasaan tinggal berusaha melakukannya.
S: Bagus (sambil nunjuk ke catatan di gawainya). Aku sudah selesai nyatet targetan Ramadan yang sudah kita bicarakan kemaren. Ayuk masuk Ramadan dengan niat yang berkualitas.
Nah berangkat dari cerita itulah akhirnya saya ingat akan sesuatu bahwa saya telah menemukan ide untuk menulis di Kompasiana malam ini. Kebetulan temanya lagi cocok dengan Tebar Hikmah Ramdahan Blog Competition, antara harapan dan target beda-beda tipislah. Untung saya temenku tidak menuliskan targetnya di dalam instastorinya, kalau ada pasti bakalan sulitdah ngelakuinnya apalagi ada target yang berkaitan dengan pasangan hidup yang sah. (Rakuwat aku)
Seperti sepenggal cerita di atas, Bulan Ramadan adalah mall yang lagi ada diskon gede-gedean atau bahkan barang-barangnya dikasih secara cuma-cuma-cuma alias gratis-tis. Jadi rugi banget dong kalau semisal ada event seperti itu tidak dimanfaatkan secara baik-baik. Tak mau ketingalan juga inilah beberapa harapanku selama bulan Suci Ramadan nan penuh berkah ini.
Pertama, berharap senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan oleh Allah SWT supaya bisa menjalankan Ibadah Puasa dengan lancar dan khidmat. Kalau sehat dan kuat kan puasanya enak-enak aja, tetap bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Jadi saat Ibadah Puasa bukan merupakan alasan untuk bermalas-malasan apalagi hanya tidur-tiduran kan rugi banget ya. Belum tentu lho kita bertemu dengan Ramadan tahun depan.
Kedua, semoga bisa meningkatkan amal Ibadah Sunnah seperti Shalat Tarawih, membaca Alquran, sedekah dan ibadah-ibadah lainnya.
Ketiga, semoga akhir bulan ramadan tahun ini bisa pulang kampung bertemu kedua orang tua, setelah tahun kemaren hanya bisa Ramdan dan Lebaran di tanah perantauan.
Keempat, semoga diberikan istiqomah dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadan ini dan bisa berlanjut di bulan Ramadan selanjutnya.
Kelima, Semoga bisa ikutan blog competition ini sampai akhir dan tidak terputus-putus. Selain itu tulisannya bermanfaat bagi pembaca yang budiman ini. Syukur-syukur kalu sampai menjadi pemenang dalam Blog Competition ini, Alhamdulilah banget dah pokoknya.
Lima aja deh harapan yang disebutkan, kalau banyak-banyak nanti takutnya nggak cukup. Nggak cukup waktunya maksudnya, bukan nggak cukup kompasiananya. Karena kompasiana selalu menyediakan space bagi orang yang ingin bercerita. Tapi jangan lupa untuk Like, Comment, Share, dan Subscribe, udah kayak youtuber aja. Dan sebagai penutup kiranya ada salah-salah tulisan mohon dimaafkan, dan ada satu Hadis yang erat kaitannya dengan Bulan Ramadan ini, kiranya bisa menjadi penyemangat dalam menjalankan Ibadah di Bulan Suci.
"Jika telah datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu" [Muttafaqun 'alaihi]
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
