Musa Hasyim
Musa Hasyim Penulis

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

"Endog Madu", Warisan Moyang untuk Mengatasi Demam dan Mual Ringan di Saat Puasa

28 April 2020   19:58 Diperbarui: 28 April 2020   20:00 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Endog Madu", Warisan Moyang untuk Mengatasi Demam dan Mual Ringan di Saat Puasa
Ilustrasi kuning telur, sumber: pixabay.com/ponce_photography 

Menurut pengalaman pribadi, setelah meminum beberapa endog madu, kondisi tubuh saya semakin ringan. Perut mulai agak mendingan dan suhu tubuh tidak begitu tinggi lagi.

Entah dari mana nenek moyangku menemukan resep manjur satu itu. Herannya, nenek dan kakekku bisa hidup sampai ratusan tahun lamanya meski saat ini sudah tiada. Mereka mungkin selain rajin minum endog madu tapi juga rajin beraktivitas di luar.

Resep endog madu itu akan saya wariskan kelak kepada anak cucu dan saudara. Prinsip lainnya dari endog madu adalah menghindari obat-obatan yang terbuat dari bahan kimia. Kalau ada yang herbal alami kenapa harus yang kimia buatan.

Baru kalau yang herbal alami tidak begitu manjur, obat dari dokter perlu unjuk gigi. Dan di saat puasa seperti ini, siapa sih yang doyan mengonsumsi obat dari bahan kimia kecuali memang orang tersebut sakit cukup parah yang mengharuskan mengonsumsi obat-obatan.

Sementara kalau sakitnya tidak begitu parah, herbal alami seperti endog madu patut dicoba di rumah. Pun tidak disangka terjangkit Covid-19 jika kemudian sembuh dengan sendirinya.

Jika sudah sembuh, menjalankan ibadah selama bulan puasa akan terasa nikmat tiada terkira. Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun