Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Full Time Blogger

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sustainable Tourism di Gawah Bonga Foundation Desa Tumpak, Desa Penyangga KEK Mandalika

17 April 2023   18:21 Diperbarui: 17 April 2023   18:23 3252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sustainable Tourism di Gawah Bonga Foundation Desa Tumpak, Desa Penyangga KEK Mandalika
Lima produk turunan kelapa dan dua cemilan dari Yayasan Gawah Bonga, di desa Tumpak, kecamatan Pujut, Lombok Tengah. SS sosmed FB GBF

"Sejak awal, saya mendasarkan keseluruhan program pada 3M. Madrasah, Masjid dan Masyarakat. Santri madrasah mulai dari tingkat dasar, menengah sampai atas, adalah generasi penerus utama. Upaya melibatkan mereka, bentuk dari menjaga program yayasan berlanjut. Di masjid, kami berinteraksi dengan para orang tua, sesepuh desa. Lalu, secara umum, tentu masyarakat lah penggerak utama," urainya lebih jauh.

Salah satu madrasah, masih dalam proses pembangunan )sisi kanan foto ini), hanya 3 menit dari homestay sekaligus 'kantor' GBF di foto atas. Dokpri
Salah satu madrasah, masih dalam proses pembangunan )sisi kanan foto ini), hanya 3 menit dari homestay sekaligus 'kantor' GBF di foto atas. Dokpri

Nah, ini dia bangunan barunya. Dokpri
Nah, ini dia bangunan barunya. Dokpri

Teman saya, bang Ilham, bersedia di foto. Mana tau, sekian tahun ke depan, ruas jalan ini berubah jadi hotmix lebar dan mulus. Dokpri
Teman saya, bang Ilham, bersedia di foto. Mana tau, sekian tahun ke depan, ruas jalan ini berubah jadi hotmix lebar dan mulus. Dokpri

Di balik kisah Burhan, sebenarnya saya berteman dengan Jibril Ilham. Nama pena Ilham, teman yang saya kenal pertama kali di event Forest Camp TWA Tunak, di akhir tahun 2018. Melalui Ilham pula saya berkoordinasi, lalu bertemu langsung dengan Burhan, serta pemuda lainnya dan kadus Bongak di Februari lalu.

Burhan dan Ilham, Yayasan Gawah Bonga, telah berhasil mempraktikkan dua kompetensi dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia - SKKNI. Yakni, J.63OPR00.010.2 - Mampu Menggunakan Aplikasi Sosial Media dan G.46RIT00.053.1 - Mampu Memberdayakan Media Sosial Untuk Menarik Pelanggan Ritel. Saya bergegas mengabarkan keberhasilan mereka ekspor produk VCO ke Perancis ke seorang teman, yang ingin bertemu langsung dan belajar proses ekspor produk UKM. Kabar yang cepat, karena informasi keberhasilan mereka saya lihat dari post di sosmed Facebook mereka. Saya buatkan tangkapan layar (SS - screen shot) dan kirimkan melalui WA ke teman saya tersebut.

Yang unik, meski desa Tumpak adalah satu desa penyangga dari KEK Mandalika, sekaligus juga termasuk dari puluhan desa wisata di Lombok Tengah, pemuda yang aktif di GBF  tidak tergabung di Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata). Faktanya, apa yang mereka lakukan di program-program rutin yayasan, adalah ejawantah dari apa yang seharusnya dilaksanakan pokdarwis.

Pintu masuk utama GBF dari ruas jalan desa Tumpak. Ke ujung jalan di depan, mengarah ke Pantai Mawun. Dokpri
Pintu masuk utama GBF dari ruas jalan desa Tumpak. Ke ujung jalan di depan, mengarah ke Pantai Mawun. Dokpri

Hari Minggu 26 Februari, sebagian besar Lombok mendung dan hujan lebat. Jika cerah, spot foto saya ini akan berlipat kali lebih cantik. Dokpri
Hari Minggu 26 Februari, sebagian besar Lombok mendung dan hujan lebat. Jika cerah, spot foto saya ini akan berlipat kali lebih cantik. Dokpri

Tower telekomunikasi, kebun buah naga, berdampingan dengan petak padi siap panen. Suasana desa, segar di pandangan mata, juga oksigen murninya. Dokpri
Tower telekomunikasi, kebun buah naga, berdampingan dengan petak padi siap panen. Suasana desa, segar di pandangan mata, juga oksigen murninya. Dokpri

Desa Tumpak sebagai destinasi desa wisata, memang belum di kondisi ideal dari penerapan dasar 3A - Akses, Amenitas dan Atraksi. Namun, 30 pemuda yang aktif di aktivitas yayasan, tengah bergerak bersama mewujudkan kelengkapan 3A tersebut. Saya dan teman yang mendatangi mereka menggunakan satu city car, relatif mudah menemukan lokasi berkat bantuan peta online Google. Ketika kemudian tidak yakin, dengan mudah siapa pun yang kami temui di jalan, menunjukkan arah ke Dusun Bongak. Untuk amenitas, homestay sederhana, juga area berkemah di kawasan Gunung Bongak, bisa menjadi pilihan. Atraksi, program donasi pohon, dimana donatur pohon bisa berkunjung ulang di lain waktu. Memastikan pohon yang ditanamnya telah tumbuh tinggi, menghasilkan dan bermanfaat bagi masyarakat dusun Bongak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun